IKA FT USU Jabodatabek Inisiasi Unit Pengolahan Sampah Menjadi Energi di Kota Medan

TRANSINDONESIA.CO – Ikatan Alumni Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jabodetabek, (IKA FT USU Jabodatabek) menyampaikan inisiasi proyek pembangunan unit pengolahan sampah menjadi energi atau yang disebut dengan Waste to Energy Plant di Kota Medan dan sekitarnya.

Kegiatan ini dilakukan di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Jl. AH Nasution Medan, Kamis (27/6/2019). Rapat inisiasi ini dipimpin Kepala Dinas Ligkungan Hidup Kota Medan, Syarif Armansyah Lubis,SH, dan dihadiri juga oleh Pejabat Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota  Medan.

“Kegiatan  ini merupakan wujud partisipasi organisasi yang beranggotakan kurang lebih 3000 orang ini, pada masalah lingkungan hidup dan konservasi energi, terutama untuk Kota Medan dan sekitarnya,” kata Ketua IKA FT USU Jabodetabek, Ir.Nasri Sebayang MM.

Banyaknya jumlah sampah di Kota Medan yang menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Medan mencapai 2000 ton per hari, dan diperkirakan kurang lebih 20 persen merupakan sampah plastik yang sangat sulit terurai. Ini berakibat pada pencemaran lingkungan, banjir dan kesehatan masyarakat.

Ir Siddik Siregar, MM, Pengurus IKA FT USU Jabodetabek mengatakan bahwa persoalan sampah merupakan masalah utama kota-kota besar, seperti Kota Medan yang kita cintai ini.

“Persoalan ini harus diselesaikan secara konprehensif, terintegrasi mulai dari perencanaan kota, pembangunan dan pengawasan,” lanjut Siddik yang juga alumni Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil USU.

Sampah Menjadi Energi

Ketua Pokja EBT IKA FT USU Jabodetabek, Ir.Andi Akmal Amnur IPM, alumni Teknik Industri USU dan juga ahli pengelolaan lingkungan ini mengatakan, bahwa kemajuan teknologi pengolahan sampah dapat menghasilkan energi, seperti Bahan Bakar Cair, Gas, dan bahkan sebagai pembangkit energi listrik.

Pengurus IKA FT USU Jabodetabek Siddik Siregar menyerahkan buku Inisiasi Pembangunan Unit Pengolahan Sampah Menjadi Energi kepada Kadis Lingkungan Hidup Kota Medan Syarif Armansyah Lubis, di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Kamis (27/6/2019).[IST]
“Konsep ini dikenal dengan Waste to Energy (WtE), dari sampah menjadi energi, Banyak negara sudah mengaplikasi ini,” imbuhnya.

Tapi menurut Andi, implementasi Waste to Energy ini bukanlah sesuatu yang mudah. Ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan yaitu, pemilihan teknologi yang handal, bentuk bisnis dan keekonomian, serta kebijakan tentang renewable energy itu sendiri, termasuk didalamnya budaya masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Diharapkan dorongan dari pemerintah, baik bersifat regulasi dan insentif bagi kegiatan pengolahan sampah ini.

Pembangunan Unit Pengolahan Sampah Menjadi Energi yang diinisiasi oleh IKA FT USU Jabodetabek ini meliputi, Teknologi Waste to Energy, konsep pembiayaan dengan skema KPBU dan investasi pihak swasta. KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha) seperti yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 38 tahun 2015, memberikan peluang pada sektor swasta untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan sembilan belas infastruktur, termasuk unit pengolahan sampah dan konservasi energi.

“Kita yakin dengan skema ini persoalan yang selama ini dihadapi oleh pemerintah, yaitu anggaraan yang terbatas dapat diatasi, kata Andi lebih lanjut. Kita akan jadikan Medan sebagai kota Waste to Energy.

“Kegiatan inisiasi kosep ini merupakan perwujudan Triple Helix, kolaborasi antara masyarakat Akademisi, Pengusaha dan Pemerintah (ABG),” kata Sektretaris Pengurus Pusat IKA USU, Chairul Munadi SH.

Pada penutupan acara, IKA FT USU Jabodetabek menyerahkan buku Inisiasi Pembangunan Unit Pengolahan Sampah Menjadi Energi di Kota Medan dan sekitarnya diterima langsung Kadis Lingkungan Hidup Kota Medan. [REL]

Share
Leave a comment