Roh Ideologi Bangsa Telah Hilang

TRANSINDONESIA.CO – Nilai-nilai ideologi kebangsaan telah kehilangan ruhnya sejalan dengan “lenyapnya” Pancasila dalam kehidupan keseharian setiap anak bangsa. Karena itu, bangsa ini seperti kehilangan arah dan tujuan dalam berbangsa dan bernegara.

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwasanya Pancasila sebagai ideologi dasar negara Indonesia, dan menjadi landasan keputusan bangsa Indonesia yang mencerminkan kepribadian bangsa dan sebagai dasar dalam mengatur pemerintahan negara. Secara etimologis, Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar.

Pancasila yang terkandung dalam ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Memiliki arti luas dalam kehidupan bernegara, arti yang terkandung dalam Pancasila perlu direnungi dan diamalkan oleh para pemimpin bangsa, baik yang duduk dipemerintahan pusat maupun daerah.

Garuda
Garuda

Seiring berjalannya waktu sampai apa yang terjadi dan kita rasakan pada bangsa kita saat ini. Ruh Pancasila yang tertanam pada benih nilai yang bermuara pada Pancasila, seolah hilang dan terlupakan, ini benar terjadi dari gejolak yang terjadi pada bangsa kita saat ini. Bagaimana tidak jika kita telusuri dari gejolak permasalahan yang terjadi secara umum sungguh menjatuhkan bangsa kita dimata dunia saat ini.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk sebuah peradaban, yang betujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, mencetak kader umat yang bermoral, cerdas, berkarakter, berkepribadian dan bermental. Tujuan dan harapan dari pendidikan ini malah jauh melenceng dari koridor yang ada, seperti yang kita ketahui maraknya pecandu narkoba dan obat-obatan justru dialami dan didominasi oleh para murid dari tingkat menengah keatas, tauran antar pelajar dan masyarakatpun justru semakin bertambah dan menjadi budaya yang tak bisa dihilangkan, ini menandakan bahwa nilai yang tertera pada Pancasila yang menjadi dasar negara seolah tidak memiliki peran dalam membentuk generasi bangsa.

Para pemimpin yang kita harapkan bisa menjadi contoh dan menjadi panutan malah melakukan hal yang tidak diinginkan publik, seperti korupsi yang datang silih berganti tanpa ada kepastian hukum dan belum menemukan titik terang, saat ini bangsa kita jauh dari nilai yang tertera dalam Pancasila, dampak yang terjadi saat ini adalah tidak ada kesejahtraan pada bangsa kita, dampak ini justru dialami oleh masyarakat, tingkat kemiskinan semakin bertambah, persatuan bangsa kita semakin rapuh, tigkat kriminal justru semakin menjadi-jadi.

Ini semua terjadi karena hilangnya ruh yang ada pada nila-nilai Pancasila. langkah yang diambil saat ini adalah menjadikan Pancasila sebagai dasar yang menjadi alat pemersatu bangsa, bukan hanya teori yang dihapalkan tapi selayaknya kita sebagai warga yang menjadi cermin bangsa mengamalkan nilai Pancasila.

Pemerintah dan pemimpin bangsa juga harus membangkitkan ruh Pancasila yang hilang. Dengan menanamkan nilai tersebut dalam kepemerintahannya, jika nilai Pancasila dilakukan dengan hati nurani yang bisa mengontrol prasaan dan emosi tidak menutup kemungkinan bangsa kita akan bangkit dari keterpurukannya. Dengan langkah ini ketegasan pemimpin bangsa sangat dibutuhkan demi tercapainya ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Oleh: Eka Agus Setiawan [Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta-Penggiat Kajian Koalisi Mahasiswa UIN]

Share
Leave a comment