HMI Bantah Tudingan Polda Metro Dalang Rusuh 411

TRANSINDONESIA.CO –  Ketua Bidang Pengembangan Anggota, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta Barat, Muhammad Agus Jamaluddin, membantah tudingan Polda Metro Jaya yang mengatakan HMI dalam dari kericuhan Aksi Bela Islam II “411” yang dilakukan oleh ribuan umat Islam, Jumat 4 Nopember 2016.

“HMI tidak ada maksud untuk membuat rusuh dalam aksi, justru itu bukan HMI, tapi propokator, yang ingin memecah belah HMI dalam aksi,” kata Agus dalam keterangan tertulisnya diterima Transindonesia.co di Jakarta, Sabtu 5 Nopember 2016.

Mantan Ketua Umum Komisariat STAINU, ini menjelaskan, aparat kepolisian yang mencoba memecah belah barisan HMI saat melakukan aksi.

Aksi Bela Islam II ricuh didalangi provokator.[IST]
Aksi Bela Islam II ricuh didalangi provokator.[IST]
“Jadi HMI Cabang Jakarta Barat, Cabang Kota Bogor, Cabang Serang dan Cabang palembang itu kan Misah, dari barisan Pengurus besar, karena Miss dan ini juga sudah permainan aparat untuk memecah belah barisan massa. Nah ketika kerusuhan terjadi itu bukan kader HMI tapi ada propokator,” jelas Agus.

Tak hanya itu, mantan Ketua Umum HMI Komisariat STAINU, ini juga memaparkan, saat kericuhan itu terjadi, ada orang yang tidak dikenal, melemparkan sendal kepada aparat kepolisian, dan itu sendal salah satu kader HMI.

“Ada temen ane, diambil paksa sandalnya oleh seorang yang tak dikenal untuk dilemparkan ke polisi, nama temen saya itu, Rudi Hartono kader HMI Jakarta Barat,” papar Agus.

Sebagaimana informasi, aksi yang dilakukan oleh ribuan umat Islam ini, berjalan dengan ricuh, bahkan terdapat lebih dari satu korban yang terkena pukulan oleh aparat.

Dalam kericuhan tersebut, nama HMI disebut-sebut sebagai dalang dari kerusuhan tersebut. Namun informasi tersebut dibantah oleh kader HMI yang mengikuti aksi tersebut.[DOD]

Share
Leave a comment