Fokus: Fungsional Suatu Sistem Pencapaian Tujuan

TRANSINDONESIA.CO – Seringkali kita mendengar untuk bekerja yang dikerjakan satu persatu, yang lain diabaikan menunggu giliran. Saat yang satu selesai yang lain sudah ketinggalan bahkan usang.

Seringkali nasehat fokus bekerja disalah artikan dalam perencanaan atau didalam blue printnya. Grand strategynyapun menjadi lucu dan aneh.

Tatkala kita bertanya jari mana yang akan difokusnkan, tentu kita akan tertawa tatkala hanya memfokuskan pada salah satu jari untuk dapat berfungsinya tangan. Yang difokuskan adalah apa yang dipegang bukan jari mana yang akan digunakan.

Ilustrasi sistem data.[Ist]
Ilustrasi sistem data.[Ist]
Cara melihat fokus adalah pada core function secara mendasar dan berlaku umum. Cara bekerjanya tetap simultan, fungsional dalam suatu sistem dan saling terkait satu sama lain. Tatkala bekerja satu persatu dan tidak merefleksikan sesuatu yang fungsional maka selalu akan ada yang sudah maju, ada yang tertinggal. Sehingga goal, yang mjd sasaran tidak akan pernah tercapai.

Pembatasan ruang, waktu, sebagai pentahapan dan pilot project memang benar, namun tatkala satu bekerja yang lain diam, atau membuat program yang semestinya simultan dipisah-pisah menjadi satu dengan lainya berdiri sendiri-sendiri.

Ini akan berdampak birokrasi akan pincang bahkan njomplang satu sama lain bisa saling bertentangan. Itu semua merefleksikan dari ketidak profesionalan.

Salah memandang fokus dan memposisikan pada pola dan sistem yang parsial, konvensional apalagi manual maka sistem-sistem dasar akan kacau.

Fokusnya akan terpusat pad apa yang menjadi improvisasi pimpinannya, inipun menjadi sesuatu yang grubyag-grubyug, terburu-buru dan demi ndoro happy semata.

Fokus adalah penting dan perlu bagi birokrasi untuk mencapai tujuanya, namun bukan berarti bekerja pating prethil, mithili fungsinya.[CDL-04042016]

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment