Sinabung Meletus Tiada Henti

TRANSINDONESIA.CO – Letusan erupsi Gunung Sinabung dalam minggu ini meningkat. Namun, tidak drastis menyurutkan minat wisatawan baik manacanegara, dan lokal untuk engan melangkahkan kaki ke dataran tinggi alam pegunungan di Kab. Karo Sumatera Utara.

Meski minat wisatawan yang datang tanpa bekurang, terlihat dari ruas jalan protokol Berastagi, tepatnya dari tugu Perjuangan, Pasar Buah, hingga Puncak Gundaling dibanding dengan hari libur biasa. Disebabkan paparan abu vulkanik saat ini melanda kota wisata Berastagi, dan sekitarnya. Membawa berkah tersendiri bagi para joki kuda sado dan tunggang yang setia menanti datangnya wisatawan menikmati keliling kota.

Seperti penuturan joki kuda Sado, Picong, 27, di Pasar Buah Berastagi Sabtu (27/8) mengatakan, hingga sampai saat ini jam 13:45 WIB dirinya belum dapat buka dasar (sewa penumpang) pertama. Begitupun dirinya bersama rekan sesama joki tetap menawarkan jasa kuda sewaan mereka, kepada para pelancong yang datang.

Abu vulkanik siram rumah penduduk.[BAY]
Abu vulkanik siram rumah penduduk.[BAY]
“Untuk jumlah kuda Sado saat ini yang beroperasi ada 25. Sementara untuk kuda tunggang mencapai 30. Sepinya minat pelancong yang datang, disebabkan dampak dari paparan abu vulkanik yang melanda kota Berastagi sekitarnya. Begitupun kita tetap mensyukuri masih ada saja yang mau datang kemari,” terangnya.

Dikatakannya, penghasilan dihari libur biasa, bisa didapatkannya sekitar Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu. Tetapi untuk saat ini dengan keadaan yang berabu, akibat abu vulkanik Gunung Sinabung dirinya harus rela mengantongi upah Rp 60 ribu hingga Rp 50 ribu rupiah. Seperti yang didapatkannya pada hari kemaren.

“Kalau datang ke sini pasti ada sajanya yang datang, tetapi belum tentu mereka mengunakan jasa kuda untuk menikmati kota Berastagi,”ucapnya.

Pegawai Dinas Pariwisata Karo, Kerisja, mengatakan, peningkatan wisatawan yang datang ke Karo saat ini memang dalam penurun hingga mencapai 75 persen. Dibanding dengan libur sebelumnya.

“Karena abu vulakanik saat ini melanda di Berastagi, membuat wisatawan berkurang datang. Lantaran jikapun mereka datang, mau main ke mana lagi. Jika ke Gundaling juga mereka terkenak paparan abu vulkanik. Kita berdoa sajalah semoga abu vulkanik ini cepat selesai,” ucapnya.

Begitu juga dengan hunian hotel yang terdapat di Berastagi, mengalami penurunan seperti dikatakan, Sri Mahyardianti, selaku Hotel Administration Rudang Hotel & Resort bintang tiga mengatakan, penurunan hingga mencapai 50 persen dari hari – hari biasanya. Dimana tamu terasa sepi bagi hunian hotel tersebut.[Bay/Don]

Share
Leave a comment