Kisah Relawan Kurban

Kurban 2014
Kurban Idul Adha Tahun 2014

TRANSINDONESIA.CO – Momen Hari Raya Idul Adha bagi sebagian muslim yang mampu dan tinggal di perkotaan mungkin menjadi hal yang biasa. Namun bagi umat Islam yang tinggal di pelosok dan hidup di bawah garis kemiskinan tentunya menjadi waktu yang dinanti, bisa menikmati daging hewan kurban setahun sekali.

Meski begitu, tidak semua muslim bisa menikmati hewan kurban. Selain alasan tidak mampu berkurban, lokasi mereka juga jauh dari jangkauan sehingga para muqorib (yang berkurban) tidak bisa menyalurkan hewan ke tempat terpencil. Akibatnya, di wilayah perkotaan, seringkali daging hewan kurban cukup berlimpah dan diberikan pada orang-orang yang masih tergolong mampu. Padahal, masih banyak umat Islam yang lebih berhak.

Belakangan, muncul lembaga-lembaga yang berinisiatif menyalurkan hewan kurban agar distribusinya merata dan bisa dinikmati oleh masyarakat luas terutama yang tidak mampu. Berbagai program ditawarkan untuk menggugah muslim yang mampu untuk ikut berkurban. Ada tabungan kurban hingga fasilitas menyalurkan hewan kurban ke desa-desa tujuan.

Ujung tombak dari lembaga-lembaga ini adalah para relawan yang bekerja tanpa pamrih mendata wilayah-wilayah yang layak mendapatkan hewan kurban. Mereka juga menyalurkan hewan kurban itu ke kampung-kampung yang membutuhkan meski akses menuju lokasi sulit. Dengan keikhlasan mereka, para mustahiq (penerima kurban) bisa menikmati daging hewan kurban, suatu kemewahan yang hanya bisa dilakukan setahun sekali.

Tematik merdeka.com kali ini yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha akan mengupas kiprah para relawan kurban termasuk lembaga-lembaga penyalur hewan kurban. Selamat menikmati.(mrd/lin)

Share
Leave a comment