Setelah Nyepi, Masyarakat Desa di Buleleng Tradisikan ‘Nyakan Diwang’

TRANSINDONESIA.CO | SINGARAJA – Masyarakat desa di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, mentradisikan “Nyakan Diwang” atau memasak di luar rumah pada setiap setelah pelaksanaan Hari Suci Nyepi.

Koresponden Antara di Singaraja, Buleleng, Sabtu, melaporkan saat Ngembak Geni (menyalakan api) pada Jumat (8/3) dinihari atau H+1 setelah Nyepi, warga desa keluar rumah membawa peralatan dapur dan mereka melakukan ritual memasak secara serentak di luar rumah di tepi jalan.

Sejak cuaca masih gelap, suasana di luar rumah pun menjadi ramai. Nyakan Diwang berarti memasak di luar atau di tepi jalan depan rumah. Nyakan artinya memasak, diwang artinya di depan rumah.

Tradisi ini dilakukan hampir bersamaan di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Banjar, Buleleng, antara lain Desa Dencarik, Desa Banjar, Desa Banyusri, Desa Kayuputih dan Desa Banyuatis.

“Nyakan Diwang ini merupakan tradisi sejak dulu. Kegiatan ini kami yakini untuk menyucikan lingkungan dan dapur kami,” ujar Perbekel/Kepala Desa Banjar, Ida Bagus Dedy Suyasa.

Selain itu, pelaksanaan Nyakan Diwang ini memupuk tali persaudaraan antara masyarakat satu dengan yang lainnya karena saat Nyakan Diwang yang dilakukan para masyarakat saling berkunjung antara masyarakat yang lainnya.

Saat pelaksanaan Nyakan Diwang, kata Dedy Suyasa, seluruh warga keluar rumah memadati jalan desa. Mereka biasanya memasak di depan pintu masuk halaman rumah warga.

“Keramaian dan keriuhan warga juga memberikan suasana berbeda saat tradisi setelah Nyepi usai itu dilakukan secara bersamaan,” katanya.

Setelah Hari Nyepi tahun Saka 1941 (8/3), wilayah desa-desa di Kecamatan Banjar diguyur hujan. Walau kondisi hujan sejak hari raya Nyepi, tradisi Nyakan Diwang tetap berjalan dengan lancar.

“Seluruh warga yang sedang melaksanakan kegiatan Nyakan Diwang saling mengunjungi dan ini tentunya menambah kekerabatan dan rasa persaudaraan,” kata Dedy Suyasa.

Yang berbeda dari tahun tahun sebelumnya, tadisi Nyakan Diwang dilombakan sebagai bentuk memupuk rasa kekeluargaan. Lomba digagas warga Suka Duka Tunggal Pamukti, Banjar Dinas Melanting, Desa Banjar, yang melombakan cipta rasa kuliner Nyakan Diwang.

Walau hadiahnya sederhana, warga tampak antusias mengikuti lomba sejak Jumat (8/3) subuh pukul 03.00 Wita. Warga dengan semangat memasak menu yang beragam. Ada yang mengolah ikan laut, kerbau, cumi, ayam, dan berbagai jenis sayur-mayur.

Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Banjar, Cok Adithya WP yang hadir dalam lomba kuliner Nyakan Diwang mengatakan dalam pelaksanaan kegiatan nyakan diwang merupakan tradisi yang setiap tahun dilakukan oleh warga di Desa Banjar, yang membawa makna tersendiri bagi warga.

“Tentu dalam pelaksanaan kegiatan tersebut membawa makna dan pengertian bagi masyakat yang ada di Desa Banjar seperti halnya dengan adanya pelaksanaan tersebut sebagai alat memupuk kekerabatan serta tali persahabatan antara satu dengan yang lainnya,” jelas Cok Adithya.[ANT]

Share
Leave a comment