Kethul …?

TRANSINDONESIA.CO – Pisau, pedang, gunting, ataupun silet, sebagai alat potong kethul …. Pisau, silet atau gunting yang fungsinya memotong ketajaman menjadi keunggulan.

Tatkala kethul atau tumpul maka akan dibuang atau setidaknya diasah agar bisa tajam kembali. Kethul sering diungkapkan di kampung-kampung Jawa untuk mengambarkan pemikiran yang dangkal.

Pemikiran yang tajam menjadi kebanggaan dan keunggulan untuk menciptakan, menemukan, memperbaharui, memperbaiki, memprediksi, membangun, mengatasi dan menyelesaikan berbagai masalah.

Ilustrasi

Pemikiran-pemikiran yang tajam akan membawa pada rasionalisasi untuk memberdayakan bahkan mentransformasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pemikiran yang kethul berdampak keruhnya suasana, memicu konflik dengan kebencian, ego, pemaksaan, merasa paling benar dampaknya citra dan pandangan orang lain akan negatif.

Apalagi kekethulan ini dari kaum yang berkuasa dan memiliki banyak massa. Pembenaran-pembenaran akan bermunculan, bahkan sikap-sikap kasar, arogam, dan anarkis akan dimunculkan.

Mengeroyok, mengatasnamakan, melakukan pembenaran-pembenaran yang sebenarnya hanyalah pameran-pameran semakin tidak rasional dan mengingkari kemanusiaannya.[CDL]

Share
Leave a comment