Raja Bali: Persatuan Jangan Sampai Rusak

Ustadz Abdul Somad.[Facebook]
TRANSINDONESIA.CO, DENPASAR – Raja Bali, Ida Cokorda Pemecutan XI, mengingatkan kembali eratnya persaudaraan antara Muslim dan Hindu yang telah terbina sejak dulu. Ida Cokorda Pemecutan XI menjadi salah satu tokoh masyarakat Bali yang hadir dan mendampingi langsung Ustadz Abdul Somad dalam safari dakwahnya di Masjid Baiturrohman, Denpasar.

“Berada di sini (masjid) adalah wujud toleransi beragama di Bali. Suasananya betul-betul penuh persaudaran dan saling memaafkan. Jika ada isu, maka itu dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Jangan sampai persatuan kita dirusak segelintir orang yang ingin memecah belah kita,” kata Ida Cokorda Pemecutan XI di Denpasar.

Muslim dan Hindu, sebut Ida Cokorda Pemecutan XI tidak hanya dekat karena sebangsa, namun juga dekat secara darah. Isi dakwah yang disampaikan Ustadz Somad di Bali pun tidak ada yang terkesan memecah persatuan, justru mempererat persatuan yang sudah ada sejak zaman pendahulu bangsa.

“NKRI dan Merah Putih sudah harga mati. Ini yang disampaikan Ustadz Somad,” katanya.

Ustadz Somad merasa terhormat karena safari dakwahnya kali itu dihadiri langsung oleh salah satu tokoh berpengaruh di Bali. Mereka bisa duduk bersama, bertukar cerita tentang sejarah masjid dan perjuangan Muslim di Bali melawan Belanda pada masa penjajahan.

“Saya berharap kunjungan saya ini tidak menjadi kontroversial. Dari awal saya katakan, jika kedatangan saya bisa merekat yang putus, menyatukan yang patah, menyambung kembali yang retak, maka saya akan datang. Tapi, jika kedatangan saya hanya akan memecah belah, maka lebih baik saya tidak datang,” katanya.

Ustadz asal Pekanbaru, Riau itu tak menyangka jamaah yang hadir di pengajiannya mencapai ribuan orang. Lebih dari lima ribu jamaah Muslim dari berbagai wilayah di Denpasar menghadiri tablig akbar dosen di sejumlah universitas Islam di Riau tersebut.

“Saya awalnya menyangka palingan cuma tiga saf. Mudah-mudahan ini karena kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW,” katanya.

Kedatangan Ustadz Somad di Bali sempat mendapat penolakan dari sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) kepemudaan yang bergabung dalam Komponen Rakyat Bali (KRB). Massa yang jumlahnya kurang dari 100 orang ini beranggotakan Laskar Bali, Banaspati, Patriot Garuda Nusantara (PGN), Perguruan Sandhi Murti, dan ormas kepemudaan lainnya.

KRB sempat menghadang Ustaz Somad di Hotel Aston, Denpasar, tempatnya menginap. Unjuk rasa itu berakhir dengan mediasi dan safari dakwah Ustaz Somad pun kembali dilanjutkan.[republika]

Share
Leave a comment