Puluhan Ribu Pasangan Subur di Kota Bekasi Tolak Kontrasepsi

TRANSINDONESIA.CO – 86.471 pasangan usia subur di Kota Bekasi, Jawa Barat, menolak  menggunakan alat kontrasepsi karena takut berefek gemuk.

“Salahsatunya takut gemuk karena efek samping kontrasepsi. Tapi ada juga yang malu organ intimnya disentuh tim medis,” kata Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bekasi, Hudi Wijayanto, Kamis 6 April 2017.

Dikatakan Hudi, pihaknya menawarkan beberapa jenis kontrasepsi pada usia pasangan subur yang dipastikan aman digunakan karena sudah melalui standar operasional prosedur (SOP) medis.

Ilustrasi

“Kita tawarkan jenis kontrasepsi mulai spiral, metode operasi pria (MOP), metode operasi wanita (MOW), kondom, implan, suntik dan pil,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakannya, kesemua jenis kontrasepsi tersebut tidak berefek samping negatif pada program KB (Keluarga Berencana). “Jumlah pasangan yang menolak memanfaatkan alat kontrasepsi relatif lebih sedikit dibandingkan mengikuti program KB,” terangnya.

Dari data DPPKB kata Hudi, pada tahun 2017 total pasangan usia subur sebanyak 457.440, diantaranya 370.969 pasangan menggunakan kontrasepsi. “Pertimbangan pasnagan itu untuk menjaga jarak kelahiran anak,: ujarnya.

Sedangkan kontrasepsi jenis suntik paling diminati warga yakni 145.080 pasang dan kontrasepsi pil 93.181 pasang.

“bagi warag Kota Bekasi yang ingin memasang alat kontrasepsi diberikan gratis di Puskesmas dan RSUD Kota Bekasi. Syaratnya, terdaftar sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan atau Kartu Bekasi Sehat berbasis Nomor Induk Kependudukan,” ucapnya.[BEN]

Share
Leave a comment