Kapten Pnb Binggi Nobel Lulusan Terbaik SIP Angkatan 76

TRANSINDONESIA.CO – Pendidikan Sekolah Instruktur Penerbang Angkatan 76 yang berlangsung selama 6 bulan ditutup pada Rabu (16/11). Sebanyak 10 orang siswa dari tiga Matra, TNI AU, AL dan AD ikut dalam program yang dimulai 13 Juni 2016 dan menempatkan Kapten Pnb Binggi Nobel berasal dari Skadron Udara 1 Pontianak sebagai lulusan terbaik dalam program ini.

Upacara penutupan masa pendidikan tersebut dilaksanakan di Gedung Wisma Adisutjipto dipimpin oleh Komandan Kodiklatau yang diwakili oleh Dirdik Kodiklatau Marsma TNI Irawan Nurhadi.

Dalam amanatnya, Dan Kodiklatau menyampaikan bahwa sebagai seorang Instruktur hendaknya terus dapat  memelihara, mengembangkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dikuasai, utamanya bidang Terbang serta Manajerial guna menyiapkan Penerbang  TNI yang handal dan profesional. Selain itu juga mengingatkan kepada para Intruktur Penerbang Muda untuk selalu mempersiapkan diri dan mengerahkan kemampuan setiap akan melaksanakan penerbangan agar misi  dapat terlaksana dengan baik.

Dirdik Kodiklatau Marsma TNI Irawan Nurhadi mewakili Komandan Kodiklatau saat memberikan Tropi kepada lulusan terbaikKapten Pnb Binggi Nobel dari Skadron Udara 1 Pontianak, pada upacara Penutupan Sekolah Instruktur Penerbang TNI angkatan ke 76 di Gedung Wisma Adisutjipto, Rabu 16 Nopember 2016.[MIC]
Dirdik Kodiklatau Marsma TNI Irawan Nurhadi mewakili Komandan Kodiklatau saat memberikan Tropi kepada lulusan terbaikKapten Pnb Binggi Nobel dari Skadron Udara 1 Pontianak, pada upacara Penutupan Sekolah Instruktur Penerbang TNI angkatan ke 76 di Gedung Wisma Adisutjipto, Rabu 16 Nopember 2016.[MIC]
Harus selalu tetap ingat makna dari slogan ‘Know Your Limitation’.  Slogan ini tidak hanya untuk dimengerti, namun untuk dipahami, dihayati dan dijadikan dasar bagi setiap penerbang dalam melaksanakan setiap misi penerbangan.

“Komitmen kita terhadap Road To Zero Accident tidak pernah akan terwujud tanpa kepedulian kita untuk secara bersama-sama membangun budaya safety di semua lini organisasi.  Oleh karena itu, budaya safety menjadikan hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi” demikian Dan Kodiklatau menekankan dalam sambutannya.

Di sela-sela acara penutupan, Kapten Pnb Binggi  Nobel menyampaikan rasa syukurnya atas pendidikan instruktur penerbang yang dilaluinya dengan Aman, lancar dan Baik.”Yang paling penting, doa orang tua saya yang  berpengaruh penting dalam memantapkan psikis dan dan semangat juang saya selama bersekolah di sini”, ujar penerima tropi terbaik SIP Angkatan-76 yang juga anggota Skadron 1 Pontianak.

Tak lupa juga ucapan terima kasih kepada Komandan Lanud, para Senior dan rekan-rekan sesama penerbang atas segala dukungan dan atensinya selama pendidikan.

Suasana pelatihan sekolah instruktur penerbangan.[MIC]
Suasana pelatihan sekolah instruktur penerbangan.[MIC]
Lebih lanjut Kapten Pnb Binggi Nobel menambahkan, “Pendidikan yang telah mereka lalui  sangat berguna sebagai Instruktur Penerbang. Ilmu yang telah diberikan oleh para Instruktur Penerbang  Senior, para dosen dan peran pendukung baik teknisi maupun  ground crew semoga menjadikan kami (para instruktur penerbang)  menjadi Individu yang lebih bijak, baik dan bermanfaat”.

Kapten Pnb. Binggi Nobel berharap kedepan Sekolah Intruktur Penerbang mampu melahirkan generasi penerbang-penerbang yang handal, profesional dan tentu lebih baik dari mereka-mereka yang sudah ada. Itu semua tidak lepas dari motivasi, kemauan yang keras, serta keyakinan yang kuat, serta yang tak kalah penting: Doa restu orang tua.

Hadir dalam upacara penutupan pendidikan SIP angkatan 76, Komandan Pangkalan TNI AU Adisutjipto Marsekal Pertama TNI  Ir Novyan Samyoga, MM, Karuspau Harjolukito Marsma TNI Didik Kestito, Danpusdikbangspes Kodiklat TNI, Komandan Wingdik Terbang Kolonel Pnb Bonang Bayuaji, para kepala Dinas, para Komandan Satuan dan para pejabat di jajaran Lanud Adisutjipto.[MIC]

Share
Leave a comment