Halal Bi Halal Aktifis Anak Medan Berdarah “Hijau Hitam”

TRANSINDONESIA.CO – Seperti darah beredar ke jantung, seperti sirih pulang ke tampuk, seperti keris pulang ke gagang. Begitukah tamsil suasana dan aura anak-anak Medan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-kawasanan Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Banten yang menggelar hajat halal bil halal di Islamic Village, Karawaci, Tangerang,  Banten, Sabtu, 30 Juli 2016.

Bertempat di rumah kediaman mantan Ketua Umum HMI Cabang Medan periode 1987, Irgan Chairul Mahfiz, yang kini pimpinan Komisi IX DPR RI dan Ketua Fraksi PPP MPR RI, silaturahmi dan ramah tamah alumni HMI Medan itu terhanyut dengan suasana Medan yang kental.

Tersebab sajinan hidangan makanan kuliner ala Medan, gestu dan logat khas Medan yang keluar dari majelis undangan terdengar membahana di tetiap lekuk ruang acara.

Irgan Chairul Mahfiz dan Bachtiar Chamsah memberi petuah pada Halal bi Halal alumni HMI Cabang Medan se-Jabodatabek Banten di Islamic Village, Karawaci, Tangerang,  Banten, Sabtu, 30 Juli 2016.[Mhj]
Irgan Chairul Mahfiz dan Bachtiar Chamsah memberi petuah pada Halal bi Halal alumni HMI Cabang Medan se-Jabodatabek Banten di Islamic Village, Karawaci, Tangerang, Banten, Sabtu, 30 Juli 2016.[Mhj]
“Mari kita akrabkan hati dan pererat jalin silaturahmi dalam kebersamaan anak HMI Medan,” demikian Irgan Chairul Mahfiz yang menjadi tuan rumah hajat halal bi halal.

Hadir dan berkenan memberi sambutan senior HMI Medan Bachtiar Chamsah, mantan Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) HMI Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), tokoh PPP yang  lama berkarier di Senayan selaku anggota DPR, lengkap dengan darma bakti 9 tahun menjabat  Menteri Sosial.

“Berkumpul, bercengkrama dan makan bersama, itu modal yang kuat mengikat hati dengan sesame,” pesan Bachtiar Chamsah yang tampak akrab dengan alumni dan kader HMI Medan.

Sepertinya halal bil halal berubah menjadi ajang reuni. Tak usah heran, sebab banyak alumni HMI Medan yang datang dan lama tak bersua muka karena tinggal berjauhan tak hanya dari Jakarta dan sekitarnya, bahkan dari Medan, Jambi, Palembang, Batam dan Mataram.

“Saya mau protes, saya datang khusus dari Jambi, jadi tak pas jika hanya Jabodetabek Banten”, kelakar Yun Ilman, sang  strategis yang mantan Ketua Pembinaan Aparatur Organisasi HMI Cabang Medan periode 1987-1988.

Tak hanya Yun Ilman, hadir alumni senior dan instruktur HMI Defiardi, dokter gigi alumni FKG USU yang bertugas memimpin rumah sakit daerah di Sumatera Selatan.   “Abang sengaja hadir ke sini hanya untuk bertemu alumni HMI Medan,” tutur Defiari ringkas yang membawa serta istrinya Helma Nur yang alumni Kohati Medan.

Kegembiraan dalam bersua alumni HMI Cabang Medan.[Mhj]
Kegembiraan dalam bersua alumni HMI Cabang Medan.[Mhj]
Pun demikian Desmi L.Indrajaya, “mendengar acara halal bil halal, pasti seru dan awak yang menetap di Mataram pun berusaha hadir bertemu senior,” kata Desmi yang mengenakan baju melayu telok belanga warna hijau.

Walau acap berjumpa sebelumnya, majelis halal bil halal ini berbeda karena terbungkus label alumni HMI Medan.  “Awak hadir di sini karena ‘darah’ hijau hitam HMI. Kebahagiaan apa   hendak disanggah menjadi alumni HMI Medan,” tukas Muhamamd Joni, mantan Sekretaris Umum Badko HMI Sumut periode 1990-1992, yang  menggeluti profesi advokat dan menggawangi Masyarakat Konstitusi Indonesia (MKI) .

Hijau hitam? Ya, dua warna khas itu adalah tamsil untuk menyebutkan nama lain HMI, organisasi mahasiswa ekstra universiter yang terbesar dan tertua di Indonesia dengan logo perisai berpuncak tiga dan benderanya berwarna hijau dan hitam.

Dengan endapan pengalaman serupa setakat membenihkan semangat keIndonesiaan dan keIslaman setakat menjadi aktifis HMI yang bermarkas di Jalan Adinegoro 15 Medan yang acap disebut Alimbas itu, menjadi daya rekat yang tak lekang sampai kini. Melampaui zaman.

Para alumni HMI Cabang Medan dalam suasana Halal bi Halal.[Mhj]
Para alumni HMI Cabang Medan dalam suasana Halal bi Halal.[Mhj]
Meski terpaut usia dan tempat mengabdi, tidak tampak sekat dan batas di antara sesama alumni HMI Medan yang hadir walau terpisah lama, terpaut jarak dan berbeda kota pun terpisah pulau.

Berbeda lapangan pengabdian, berbeda tempat dan jenis profesi dan pekerjaan tetap berhimpun. Ada yang menjadi anggota DPR seperti Irgan Chairul Mahfiz, ada pejabat pemerintahan, birokrat, pengusaha, profesi dokter, advokat, peneliti, dosen, bankir, pejabat BUMN, dan profesi lainnya. Namun “darah” hijau hitam menjadi alasan menghadirkan badan dan kegembiraan dalam halal bi halal sebagai tema hajatan.

“Kita kumpul lagi di sini, setelah belasan bahkan puluhan tahun, karena kita memiliki destinasi cita  bersama alias  agenda panjang  kualitas insan cita. Kita tidak tengah mengangkut ‘sewa dekat’, tetapi ‘sewa jauh’ kualitas insan cita,” tutur Dr Alwi Mujahit Hasibusan, mantan Ketua Umum Badko HMI Sumut periode 1990-1992 memberi tamsilan ikhwal ciri kader HMI yang  berpikir dan bertindak visioner.

“Konsolidasikan kader HMI dengan aktifitas pro rakyat,” tukas Muzakhir Rida, mantan Ketua Umum Badko HMI Sumut periode 1992-1994 dan Sekjen PB HMI memberi pesan kepada Ketua Umum HMI Badko Sumut yang masih menjabat periode 2016-2018 yang turut hadir.

Alumni Kohati Cabang Medan.[Mhj]
Alumni Kohati Cabang Medan.[Mhj]
“Mahasiswa akan berduyung menjadi anggota HMI dan ikut perkaderan HMI karena bobot gerakan  HMI,” lanjut Muzakhir yang kini berkiprah di partai politik sebagai Wakil Sekjen DPP PPP.  Dalam pengalamannya, perkaderan dan aktifitas gerakan pro rakyat menjadi medium subur bagi mahasiswa menciptakan  “darah” hijau hitam baru untuk menghidup-hidupkan semangat juang HMI.

Begitulah serunya kalau aktifis HMI berkumpul,  walau dalam keriangan suasana halal bil halal, tetap saja kental auranya sebagai pertemuan aktifis.

Pun begitu, suasana akrab dan gembira tetap terbina sampai petang merembang. Suasana  semarak dan hangat tetap terjaga sampai ujung acara. Agaknya itu sudah diantisipasi tuan rumah dengan mengundang tampil kelompok musik Orkes Melayu “D Malay Band” (Butong Alala, dkk) yang memanjakan telinga dengan alunan molek lagu Melayu.

Pemandangan makin sempurna dengan balutan busana Melayu telok belanga berkain samping songket yang  cerah dikenakan para penyanyi “D Malay Band”.

Kedua putra dan putri almni almarhum Afdhal ZA didampingi istri almarhum dan ketua panitia Halal bi Halal alumni Camed Nuansa Medan Ahmad Sani, saat menerima polis beasiswa dari donasi alumni HMI Camed yang diserahkan Bachtiar Chamsyah dan Irgan Chairul Mahfidz.[Saf]
Kedua putra dan putri almni almarhum Afdhal ZA didampingi istri almarhum dan ketua panitia Halal bi Halal alumni Camed Nuansa Medan Ahmad Sani, saat menerima polis beasiswa dari donasi alumni HMI Camed yang diserahkan Bachtiar Chamsyah dan Irgan Chairul Mahfidz.[Saf]
Rindu Medan terkikis setakat alunan lagu Melayu “Cek Minah Sayang”, “Anak Tiung”, “Kuala Deli” yang molek mendayu merdu, sehingga begitu bertenaga mengajak turun menari para majelis silaturaHMI. Pun tak luput berkumandang elok dan dinamis lagu sohor “Anak Medan”.

Acara yang dihadiri para senior termasuk Kohati, dan mantan pengurus ketua dan pengurus baik Badko HMI Sumut, mantan pengurus HMI Cabang Medan seperti, Chazali Situmorang (mantan Ketua Umum HMI Cabang Medan yan terakhir menjabat Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional), Hasrul Azwar (anggota DPR RI Fraksi PPP), Hadrian Daulay, Alwi Mujahit Hasibuan, Muzakhir Rida, M. Fadli Nasution (keempatnya  Ketum Badko HMI Sumut), Ahmad Sani, Wahyu Triono, Riswal Hanafi Siregar, Tengku Nurzehan (keempatnya  mantan Ketum HMI Cabang Medan), Dr Fadlansyah Lubis (Deputi Setretaris Kabinet), dan Amri Yusuf  (mantan  Ketua Bidang PB HMI, profesional jaminan soial yang pernah Direksi BPJS Ketenagakerjaan).

Tampak pula hadir dan membacakan doa di ujung acara Dr Muhammad Iqbal (dosen UIN Sumut, pencipta dan pegiat training rasa ruhani gerakan sholat dan dzikir qolbu). Sekawanan alumni HMI Medan yang berprofesi advokat diantaranya Muhammad Joni, Dedi Kurniadi, Junaidi Teguh, Marelang Harahap, Fadlin Nasution, M. Fadli Nasution, Zulhaina Tanamas, Rahmat Harahap.

Halal bi Halal alumni Camed Nuansa Medan se Jabodatabek dan Banten di Islamic Village Banten, Sabtu (30/7/2016).[Saf]
Halal bi Halal alumni Camed Nuansa Medan se Jabodatabek dan Banten di Islamic Village Banten, Sabtu (30/7/2016).[Saf]
Hadir pula tokoh Boemi Poetra Abdullah Rasyid, senior alumni dan instruktur HMI Ridwan Lubis, Defiardi, Yun Ilman. Hadir pula  Junaidi Kamil dan Desmy L. Indrajaya, Naimin, Andi Rusnadi, Budi Pulungan.

Tak ketinggalan kader alumni HMI Wati dan Korps HMI Wati (Kohati) diantaranya, Helma Nur, Azlinda Saleh, Ina Aie Tanamas,  Nurzehan,  Rosmala Dewi, Dia Ramayana, Yona Amri, Susilawati Chaniago dan segenap alumni HMI dan Kohato lainnya.

Menyempurnakan acara halal bil halal, dilakukan penyerahan polis asuransi pendidikan atas dua orang anak almarhum Afdhal ZA, kader dan aktifis HMI yang pernah menjabat Ketua Bidang Pembinaan Anggota PB HMI peiode Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum.

“Ini bentuk kepedulian dan rasa kekeluargaan sesama alumni HMI Medan,”  tukas Ahmad Sani  yang memandu acara halal bil halal.[Mhj]

Share