Tiga BUMN Bersinergi Bangun Kawasan Industri di Banyuwangi

tiga bumnDisaksikan Menteri BUMN Dahlan Iskan (kiri), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar, Direktur Keuangan Pelindo III Wahyu Suparyono, Direktur Utama PTPN XII Irwan Basri dan Direktur Utama PT SIER Rudhy Wisaksono menandatangani nota kesepahaman (Mou) untuk pembangunan Kampe Industrial Estate Banyuwangi (KIEB), di kawasan Kampe, Wongsorejo, Banyuwangi, Sabtu (8/3).(ivd)

 

 

TRANSINDONESIA.co, Banyuwangi : Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersinergi membangun kawasan industri di Banyuwangi, Jawa Timur. Ketiga BUMN tersebut adalah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).

Disaksikan Menteri BUMN Dahlan Iskan, direksi ketiga BUMN itu, yakni Direktur Utama PTPN XII Irwan Basri, Direktur Utama PT SIER Rudhy Wisaksono, dan Direktur Keuangan Pelindo III Wahyu Suparyono, menandatangani nota kesepahaman (Mou) dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar di Banyuwangi, Sabtu (8/3/2014).

MoU itu berisi kesepakatan untuk pembangunan Kampe Industrial Estate Banyuwangi (KIEB), di kawasan Kampe, Wongsorejo.

PTPN XII adalah pemilik lahan Hak Guna Usaha (HGU) yang akan dijadikan kawasan industri. PT SIER adalah BUMN yang akan dilibatkan dalam pembangunan dan pengelolaan kawasan industri. Selama ini, SIER sudah berhasil mengembangkan kawasan industri di Surabaya. Adapun Pelindo III dilibatkan untuk membangun sinergi arus distribusi dan mobilisasi bahan baku serta produksi dari kawasan industri menuju Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi.

Tiga BUMN Itu akan mengadakan kerja sama pembangunan dan pengelolaan KIEB di sebagian lahan HGU milik PTPN XII, tepatnya di Perkebunan Pasewaran dengan luas mencapai 718 hektare. Lahan itu tersebar di Afdeling Kampe seluas 130, 64 hektar, Afdeling Sidomulyo 503 hektare, dan Afdeling Secang 85 hektare.

Dirut PTPN XII Irwan Basri menegaskan, pihaknya akan segera menindaklanjuti MoU tersebut dengan melakukan pemetaan kawasan yang tujuannya untuk menyinkronkan dengan masterplan Pemkab Banyuwangi. Sebelumnya, PTPN XII telah melakukan studi kelayakan dengan konsultan PT Indah Karya untuk mengkaji kawasan mana yang layak dijadikan kawasan industri.

”Kami juga berkonsultasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITS sebagai penyusun masterplan Kabupaten Banyuwangi,” ujar Irwan.

Irwan menargetkan, semua kajian pemetaan kawasan akan tuntas pada April 2014. ”Tahun ini pun kalau memang kalau sudah ada industri yang masuk kami sudah siap,” terang Irwan.

Menteri BUMN Dahlan Iskan optimistis KIEB akan berkembang pesat dan menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Pulau Jawa. Dia mencontohkan, peluang relokasi industri cokelat ke Banyuwangi mengingat kabupaten di timur Pulau Jawa ini mempunyai sumber bahan baku kakao yang melimpah. Lahan kakao mencapai sedikitnya 5.000 hektare.

”Saya yakin BUMN bisa berkontribusi untuk menggerakkan ekonomi timur Jawa. Seperti pabrik pengolahan cokelat, akan saya rekomendasikan untuk masuk ke Banyuwangi karena dekat dengan bahan baku, lebih efisien,” kata Dahlan.

Sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap industri yang berkembang adalah yang berbasis sektor pertanian, sehingga terdapat nilai tambah pada sektor primer. ”Kami ingin industrialisasi tidak tercerabut dari potensi lokal di Banyuwangi dan sekitarnya, karena industri modern berbasis pertanian menjadi salah satu yang akan jadi prioritas,” kata Anas.

Selain pabrik pengolahan kakao yang sudah direkomendasikan Dahlan Iskan, Anas juga mendorong pabrik minuman yang bahan bakunya bisa mengambil dari jeruk lokal atau air kelapa dalam kemasan.(ivd/tre)

Share
Leave a comment