Nyepi, Legian ‘Tak Berpenghuni’

nyepi di jalan legianJalan Legian, Kuta, lengang seakan tak berpenghuni pada Senin (31/3/2014), bertepatan dengan Hari Raya Nyepi yang dirayakan oleh Umat Hindu Bali.(Transindonesia.co – Oki Irawan)

 

 

TRANSINDONESIA.CO, Bali – Perayaan Hari Raya Nyepi, semua jalan-jalan dan pusat pertokoan maupun perbelanjaan tutup sehingga jalan-jalan lengang tanpa ada kegiatan apapun dari masyarakat Bali yang terngah merayakan Nyepi.

Halnya Jalan Legian yang dikenal sebagai sentral jalur wisata yang tidak pernah sepi selama 24 jam, kini seperti tidak berpenghuni.

Transindonesia.co sempat mengabadikan foto Jalan Legian, Kuta, Badung, Senin (31/3/2014) pagi, semua petokoan dan restoran maupun tempat hiburan tutup. Sehingga jalan yang terkenal sampai kemancanegara itu seperti tidak berpenghuni.

Sedangkan Pecalang (keamanan adat Bali), melakukan penjagaan dengan mengawal seluruh jalan-jalan umum agar tidak seorangpun keluar rumah maupun berakifitas diluar rumah.

Pelabuhan Benoa

Sementara, ratusan kapal pengangkut barang dan penangkap ikan bersandar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, saat Hari Raya Nyepi.

Demikian juga dengan jutaan unit kendaraan bermotor tidak beroperasi hingga Selasa (1/4) pukul 06.00 Wita saat umat Hindu di Bali menjalani ritual Catur Brata Penyepian dengan tidak bekerja (amati karya), tidak menyalakan api (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan), dan tidak mencari kesenangan (amati lelanguan).

Upaya itu mendapat dukungan dari majelis lintas agama dan keagamaan di daerah ini yang telah mengeluarkan seruan bersama untuk menyukseskan pelaksanaan Hari Suci Nyepi tersebut.

Pada saat Nyepi, enam pelabuhan laut di Bali ditutup total. Demikian pula dengan bandar udara.

Puluhan kapal penyeberangan melayani Pelabuhan Gilimanuk untuk menghubungkan transportasi Bali-Jawa dan sebaliknya, tidak beroperasi sejak Minggu (30/3/2014) pukul 23.00 waktu setempat dan baru dibuka kembali Selasa (1/4/2014).

Pemerintah Provinsi Bali, pemerintah kabupaten (Pemkab) dan pemerintah kota (Pemkot) juga tidak ada mengeluarkan izin dispensasi bagi siapapun untuk bisa menggunakan kendaraan bermotor.

Dispensasi itu kecuali bisa dikeluarkan oleh Bendesa adat (desa pekraman) kepada warganya yang mendesak, karena sakit atau melahirkan ke rumah sakit.

Oleh sebab itu instansi pemerintah yang mengemban tugas kemasyarakatan seperti rumah sakit, Dinas Pemadam Kebakaran, PT PLN dan karyawan hotel itu menyiapkan petugasnya di tempat kerja sehari sebelum hingga sehari sesudah Nyepi.

Dengan demikian karyawan yang bertugas pada hari suci Nyepi itu tidak mengganggu dan tetap menghormati pelaksanaan tapa brata penyepian.(ant/oki)

 

Share
Leave a comment