Polresta Denpasar Maksimalkan Pengamanan Vihara

Pengamanan Vihara

 

TRANSINDONESIA, Bali :   Petugas dari jajaran Kepolisian Resor Kota Denpasar diterjunkan untuk mengamankan setiap vihara yang ada di Ibu Kota Provinsi Bali itu pada perayaan Tahun Baru Imlek 2565, Jumat (31/1/2014).

“Kami tempatkan personel baik terbuka maupun tertutup,” kata Kepala Polresta Denpasar, Komisaris Besar Djoko Hariutomo.

Dia menjelaskan bahwa di Denpasar sendiri terdapat sekitar delapan vihara. Setiap vihara dijaga oleh sedikitnya 20 petugas polisi yang diterjunkan dari kepolisian sektor di masing-masing wilayah hukum Kota Denpasar.

Para polisi tersebut tak hanya berseragam tetapi juga polisi berpakaian preman yang turut menjaga setiap vihara. Aparat TNI dari Babinsa juga turut bersinergi dengan polisi mengamankan perayaan Imlek.

Petugas pengamanan adat khas Bali atau Pecalang juga turut membantu polisi dan TNI mengamankan kelancaran perayaan warga keturunan Tionghoa itu. Polisi telah menjalin kerja sama dengan panitia dan pengurus vihara untuk bersama menjaga keamanan karena pengurus vihara lebih mengenal jemaatnya.

“Kami berkoordinasi dengan panitia dan pengurus untuk pengamanan pada jam mana saja,” ucapnya.

Dia menilai semua vihara yang ada di Denpasar dan Kuta dianggap rawan terhadap gangguan keamanan. Untuk itu pihaknya akan mengantisipasi hal itu dengan melakukan kegiatan pengamanan.

Pengamanan terhadap vihara pada perayaan Imlek perlu diantisipasi mengingat Vihara Ekayana di Kebon Jeruk, Jakarta, menjadi sasaran peledakan bom beberapa waktu lalu.

Apalagi pada saat malam tahun baru, polisi berhasil menggerebek sebuah rumah terduga teroris di Ciputat, Tangerang, Provinsi Banten, dan menemukan puluhan nama vihara yang diduga menjadi sasaran teroris.(ant/oki)

Share
Leave a comment