Chairum Lubis Sang Pejuang Nasib Jurnalis

TRANSINDONESIA.CO – Chairum Lubis SH sang pejuang nasib jurnalis lewat Media Online Pewarta.co memang sosok berdedikasi bagi profesi, rekan sejawatnya.

Tak terbantahkan, hari ini media online pewarta.co, dikenal sebagai perusahaan pers yang eksis di Medan sudah memasuki usia 4 tahun.

Namun kesuksesan pewarta.co hingga menapaki usia saat ini tak lepas dari keuletan, ketabahan dan kesabaran seorang Chairum, pria berdarah Mandailing pekerja keras yang sudah mencicipi lika-liku serta ‘pahit’ getirnya hidup. Dia lahir dalam sebuah keluarga sederhana.

Sekjen Jaringan Media Siber (JMSI) Sumut ini terpaksa harus menghadapi apa yang namanya keterbatasan. Semasa SMA, Chairum pernah bekerja serabutan, sebagai penjual bahan-bahan makanan.

“Apa saja saya jual ketika itu,” ujarnya pada acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pewarta.co di Thempark Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Ahad (27/12/2020).

Pertemuannya dengan seorang jurnalis senior, Khairul Muslim, pada 2010 silam merupakan titik awal perubahan hidupnya. Lewat abang kandungnya, Chairum dipertemukan dengan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara.

Namun untuk memenuhi syarat sebagai wartawan, Chairum diwajibkan belajar menulis 5W+1H. Dia pun berguru ke sebuah lembaga pendidikan jurnalistik di kawasan Kota Matsum.

“Setelah mendapat sertifikat kelulusan dasar menulis, barulah saya melamar dan diterima di sebuah koran lokal,” kenangnya.

Perjuangan ayah 4 anak ini pun mulai diterjang masalah yang lebih berat. Ia tak menerima honor alis tanpa gaji hampir sepuluh tahun lamanya, meski sudah menjalani profesi sebagai wartawan di sebuah koran lokal.

Share
Leave a comment