PM Jepang Bicara Soal Hubungan Keamanan dengan Prabowo

TRANSINDONESIA.co | Jepang akan memperdalam hubungan keamanan dengan Indonesia, kata Perdana Menteri Fumio Kishida kepada presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu (3/4) di Tokyo. Tokyo adalah perhentian kedua Prabowo setelah Beijing dalam kunjungannya ke negara-negara tetangga di Asia.

Prabowo, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada Senin. Ini merupakan kunjungan pertamanya ke mitra dagang utama Indonesia sejak ia memenangkan pemilihan presiden yang diadakan pada bulan Februari.

Pada pertemuan itu, Beijing mengatakan pihaknya “bersedia untuk memperdalam kerja sama strategis menyeluruh dengan Indonesia.”

Prabowo kemudian melakukan perjalanan ke Tokyo di mana dia bertemu Kishida.

Dalam pertemuan mereka pada hari Rabu, Kishida “menyatakan bahwa Jepang sangat mementingkan kerja sama dengan Indonesia dalam menjaga dan memperkuat tatanan internasional yang bebas dan terbuka berdasarkan supremasi hukum”, kata Kementerian Luar Negeri Jepang.

Dia menambahkan bahwa “Jepang akan memajukan kerja sama keamanan dengan Indonesia selain menyediakan sebuah kapal patroli besar untuk Indonesia sebagaimana diputuskan pada Desember 2023,” kata kementerian tersebut.

Istilah “bebas dan terbuka” dan “supremasi hukum” sering digunakan oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya termasuk Jepang untuk merujuk secara terselubung pada upaya mereka dalam melawan meningkatnya keagresifan China di kawasan Asia-Pasifik.

China adalah salah satu sumber investasi asing langsung terbesar di Indonesia dan telah menggelontorkan miliaran dolar untuk proyek-proyek di negara kepulauan ini.

Kementerian Luar Negeri Tokyo mengatakan bahwa “presiden terpilih Prabowo menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan Jepang hingga saat ini dan harapannya untuk lebih meningkatkan kerja sama bilateral di berbagai bidang termasuk keamanan, pertanian dan perikanan serta pencegahan bencana”.

Prabowo sekarang sedang dalam perjalanan ke Malaysia, menurut Kementerian Pertahanan Indonesia. [voa/rts]

Share
Leave a comment