GLN Gareulis Jabar: Masyarakat Jabar Terbebas Literasi Baca Tulis tahun 2024

TRANSINDONESIA.co | Ketua Dewan Pembina Gerakan Literasi Nasional  (GLN) “Gareulis” Provinsi Jawa Barat, H. Syahrir SE, M.IPol, mengungkapkan selayaknya tahun 2024 masyarakat Jawa Barat (Jabar) terbebas dari literasi baca tulis. Bahkan Jabar juga harus mampu terbebas literasi namurasi, sains, digital, finansial, literasi budaya dan kewargaan.

“Jawa Barat merupakan provinsi pelajar atau pendidikan yang dibarengi kemajuan teknologi termasuk di era digital saat ini. Tahun 2024, sudah selayaknya Jabar terbebas dari literasi tulis baca, literasi namurasi, sains, digital, finansial, literasi budaya dan kewargaan,” ungkap Haji Syahrir, di Kota Bandung, Rabu 1 November 2023.

Menurut Haji Syahrir, GLN Gareulis Jabar adalah sebuah Program Gerakan Literasi Nasional yang mengkolaborasikan implementasi Gerakan literasi di sekolah (GLS), masyarakat (GLM), dan keluarga (GLK).

“GLN Gareulis Jabar telah melakukan berbagai program edukasi literasi seperti program Gerakan Keluarga Jabar Mendongeng Cerita Edukatif dan Produktif (GERCEP) di seluruh kota dan kabupaten. Ini diindikasi Jabar tahun 2024 bebas literasi baca tulis, namurasi, sains, digital, finansial, literasi budaya dan kewargaan,” terangnya.

Literasi baca tulis, membaca adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan bentuk- bentuk bahasa tertulis yang dibutuhkan oleh masyarakat dan/atau dihargai oleh individu. “Masyarakat secara umum dan luas sangat bisa menggunakan kegiatan membaca dalam berbagai kegiatan termasuk untuk kesenangan,” jelasnya.

Literasi numerasi, adalah kecakapan untuk menggunakan berbagai angka dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari. “Bagaimana cara mengajarkan literasi numerasi kepada anak-anak, ini harus bisa clear di tahun 2024,” ucapnya.

Anggota Komisi I DPRD Jabar ini mengatakan, literasi sains sebagai pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains. “Ke depan, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam dan intelektual juga sudah bisa dilakukan di tahun 2024,” tuturnya.

Terkait literasi digital merupakan pilar literasi digital adalah digital skills, digital culture, digital ethics dan digital safety.

“Seiring berkembangnya akses informasi dan komunikasi, literasi digital di sekolah, pembelajaran dengan cara online lewat aplikasi ataupun web, media sosial maupun gadget (handphone), telah banyak digunakan dalam dunia pendidikan dan dunia kerja saat ini,” ujarnya.

Sedangkan literasi finansial, pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep, risiko, dan keterampilan konteks finansial. “Ini bagaimana untuk mengembangkan perekonomian masyarakat Jabar. Termasuk literasi finansial di sekolah dapat dilakukan dengan menyediakan kantin/koperasi sekolah, memasukkan materi tentang pengenalan uang dalam kegiatan pembelajaran, serta menyelenggarakan kegiatan kewirausahaan,” katanya.

Terakhir, literasi yang juga sangat penting adalah literasi budaya dan kewargaan. “Literasi budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa,” ucapnya.

Sedangkan literasi kewargaan, kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara. “Literasi kewargaan, kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara. Dengan demikian, literasi budaya dan kewargaan merupakan kemampuan individu dan masyarakat dalam bersikap terhadap lingkungan sosialnya sebagai bagian dari suatu budaya dan bangsa,” pungkas Syahrir.

Sehari sebelumnya, Selasa 31 Oktober 2023, Haji Syahrir bersama Ketua Umum GLN Gareulis Jabar Hj. R. Yulia Yulianti, M.Pd, dan jajaran GLN Gareulis Jabar beraudiensi ke kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Pusipda) Provinsi Jawa Barat diterima langsung Kadispusipda Jabar, Dra. Hj. I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka, M.Si, didampingi Kabid BPBGM, Arif Budhiyanto, SH, Perencana Ahli Muda, Wawan Wahidin, S.Sos, MM, dan Ir. Maman Suherman, M.M, serta Ena Ratna Irawati, S.Sos selaku Pustakawan Madya.

Yulia Yulianti mengatakan, dalam audiensi tersebut, GLN Gareulis Jabar menyampaikan informasi mengenai pelaksanaan tugas kelembagaan, termasuk pelaksanaan Program Tantangan Literasi Nusantara (TALENTA) I yang dilakukan dan persiapan penyelenggaraan TALENTA II.

“Dispusipda Jabar menyambut baik GLN Gareulis Jabar, dan menjembatani masa lalu ke masa depan,” kata Yulia Yulianti. [nal]

Share
Leave a comment