Kepala Urusan HAM PBB Sebut Tindakan Rusia Naikkan Harga Pangan

TRANSINDONESIA.co | Kepala Urusan Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk mengatakan pada hari Senin (11/9) bahwa penarikan diri Rusia dari Prakarsa Gandum Laut Hitam dan serangan Rusia terhadap fasilitas gandum Ukraina telah mendorong harga pangan “melonjak tinggi” di banyak negara berkembang.

Berbicara pada sidang Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Turk mengatakan lonjakan harga telah membuat “hak atas pangan jauh dari jangkauan banyak orang.”

Ia secara khusus menyoroti situasi di Somalia, dengan mengatakan bahwa negara itu telah lama bergantung pada gandum dari Ukraina dan Rusia dan kegagalan perjanjian gandum “sangat merugikan.”

Prakarsa Gandum Laut Hitam mengizinkan gandum Ukraina diekspor melalui Laut Hitam. Rusia keluar dari perjanjian tersebut pada bulan Juli, dengan keluhan bahwa perjanjian paralel untuk menghilangkan hambatan terhadap ekspor pangan dan pupuk Rusia tidak dipenuhi.

Intelijen militer Ukraina mengatakan pada hari Senin bahwa pasukan Ukraina telah merebut kembali kendali beberapa anjungan pengeboran gas dan minyak lepas pantai dekat Krimea.

Dikatakan di Telegram bahwa operasi tersebut melibatkan pasukan khusus Ukraina di atas kapal yang merusak jet tempur Su-30 Rusia dan menyita amunisi helikopter serta peralatan radar.

Militer Ukraina mengatakan Rusia telah menduduki anjungan tersebut sejak tahun 2015 dan menggunakannya untuk tujuan militer. [voa]

Share
Leave a comment