PIS-PK Hadirkan Penyelamatan Kesehatan Dan Kesejahteraan Keluarga di Cigudeg

TRANSINDONESIA.co |
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) merupakan program terobosan yang diadakan oleh pemerintah dan bekerja sama dengan seluruh puskesmas di Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat setempat. Hadirnya program ini di Puskesmas Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sangat berguna sebagai intervensi atas berbagai permasalahan kesehatan yang ada di Kecamatan Cigudeg.

“Menurut pengamatan saya, beberapa desa binaan Puskesmas Cigudeg seperti Desa Cigudeg, Sukaraksa, Wargajaya, Banyuresmi, Banyuwangi, dan Banyuasih sebenarnya kurang aware terhadap kesehatan di sekitarnya. Bahkan, dalam lingkup keluarga sendiri saja,  masih dirasa kurang,” ujar Yadi, Staff Tata Usaha (TU) Puskesmas Cigudeg, Sabtu (25/2/2024) lalu.

Program ini telah berjalan cukup lama sejak peraturan tersebut disahkan. Tentunya, Puskesmas Cigudeg pun hadir memasyarakatkan program ini lewat sosialiasi bersama  di desa-desa binaan setempat hingga kunjungan intensif setiap tiga kali per-bulan kerumah-rumah.

Pelaksanaan Program PIS-PK melalui beberapa tahapan, mulai dari sosialisasi program, pengorganisasian dan pendanaan, kunjungan keluarga dan intervensi awal, analisis Indeks Keluarga Sehat (IKS), intervensi lanjutan, dan analisis perubahan IKS.

Respon yang diberikan oleh masyarakat di enam desa binaan sangat bagus, mendukung, dan memiliki antusiasme yang tinggi terhadap program ini. Sita (salah satu warga) di Desa Wargajaya mengatakan bahwa dengan adanya PIS-PK, mereka menjadi sadar jika menerapkan hidup bersih di lingkungan keluarga sangat penting terutama untuk kesehatan keluarga sendiri.

“Saya senang dengan program ini. Bukan sekedar kita diajarkan agar selalu menjaga kebersihan untuk kesehatan saja, namun menurut saya hal-hal seperti itu akan menjadi sebuah awal kebiasan yang baik dan harus dilanjutkan,” tutur Sita di kediamannya pada Jumat (3/3/2023) lalu.

“Masyarakat binaan memang sangat mendukung program ini, hal itu dibuktikan dengan adanya perubahan perilaku yang baik di masyarakat,” ujar Yadi.

“Terjadi perubahan yang cukup signifikan di masyarakat desa binaan Puskesmas Cigudeg. Sudah banyak keluarga yang mengikuti program Keluarga Berencana (KB), ibu-ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap, bimbingan agar bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif, balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan, keluarga sudah banyak yang menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Perilaku keluarga pun berubah, dimana lingkungan tertata dengan baik  dan tersedianya sarana air yang bersih. Lebih penting lagi, setiap keluarga mulai memahami akan arti penting mempunyai jamban yang sehat dan bersih,” lanjut Yadi.

Yadi pun menerangkan,  kesadaran masyarakat pun meningkat. Dimana (mereka) sering meminta bantuan kepada tim atau petugas PIS-PK Puskesmas Cigudeg untuk selalu memberikan arahan secara berkelanjutan terkait program ini yang menyangkut kesehatan keluarga mereka.

“Tentunya dengan adanya feedback yang baik dari masyarakat, tim kami juga semakin bersemangat melayani kebutuhan kesehatan mereka,” ujar Yadi.

Harapan Yadi kedepan sangat sederhana namun realistis, “Penambahan tenaga kesehatan (nakes) agar segera direalisasikan, agar program ini bisa terjaga kesinambungannya guna melayani masyarakat desa binaan Puskesmas Cigudeg secara maksimal. Tidak seperti sekarang ini, yang masih dirasa cukup kurang,”demikian Yadi menutup pembicaraan.*

Cigudeg, Sabtu (12/3/2023).

Aqilah Zafira Huwaida (Mahasiswa Prodi Komunikasi Digital & Media, Sekolah Vokasi IPB University)

Share
Leave a comment