Model Smart City dalam Pendekatan Electronic Policing

TRANSINDONESIA.co | Smart city menjadi model atas sistem yang cerdas atau fungsional dalam suatu kota untuk keamanan, kenyamanan, keselamatan, keteraturan sosial dan berbagai pelayanan publik yang prima. Model smart city dengan pendekatan E policing merupakan model implementasi pemolisian yang presisi yang mendukung SPBE (sistem pemerintahan berbasis elektronik).

Smart city dengan pendekatan E policing berbasis IT for road safety dengan back office, application yang berbasis AI dan net work yang berbasis IoT untuk memberikan pelayanan: keamanan, keselamatan, hukum, administrasi, informasi maupun kemanusiaan.

Smart city dengan pendekatan E policing merupakan sistem yang mendukung berbagai program pemerintah maupun stake holder lainnya. Dalam pendekatan road safety policing, program smart city dapat mendukung RUNK (rencana umum nasional keselamatan) dengan divisi sbb;

1. TMC untuk mendukung road safety managemet
2. SSC (safety and security centre) untuk mendukung safer road
3. ERI (electronic registration and identification) untuk mendukung safer road
4. SDC (safety driving centre) untuk mendukung safer people
5. Intan (intellegent traffic analysis) untuk mendukung  post crash care

Sistem tersebut dioperasionalkan melalui smart management, yang dapat dijabarkan dalam : manajemen kebutuhan, manajemen kapasitas, manajemen prioritas, manajemen kecepatan dan manajemen emergency,

Smart city dengan pendekatan E policing dibangun untuk mendukung program program  pemerintah antara lain:

1. ERP (electronic road pricing)
2. ETC (electronic toll collecting)
3 E Parking
4. E Banking
5. E samsat / Samsat digital
6. Punnic botton
7. Call and comand centre
8. Untuk mengatasi kondisi Emergency, maupun kontijensi
9. Big data system
10. One stop service

Smart city dalam sistem operasinalnya didukung berbagai progran salah satunya ETLE (electronic traffic law enforcemet) yang dikembangkan pada program TAR (traffic attitude record) dan de merit point system

Smart city merupakan sistem pengamanan kota dengan standar pelayanan prima (cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel, informatif dan mudah diakses) menuju one stop service dengan berdasar big data system untuk mewujudkan kota yang aman, nyaman selamat, tertib, lancar, asri dan ngangeni.

Sistem sistem pelayanan Smart city dapat dilihat dalam bentuk algoritma yang berupa info grafis, info statistik maupun info virtual yang dapat diakses secara real time on time dan any time yang dapat dikembangkan menjadi index road safety

Smart city dalam pendekatan e policing dalam wujud pemolisian yang berbasis elektronik dalam mewujudkan keteraturan sosial yang dapat saling sinergis dalam sistem operasional yang bersifat rutin, khusus maupun kontijensi. Chrysnanda Dwilaksana

Bengawan DIY 180222

Share
Leave a comment