MASDARWIS

TRANSINDONESIA.CO | Masyarakat sadar seni budaya dan pariwisata (Masdarwis) menjadi salah satu bagian dari upaya untuk menanamkan: kecintaan dan kebanggaan akan lingkungannya, seni budayanya bahkan bangsa dan negaranya. Selain itu juga untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mungkin bagi banyak kalangan menganggap biasa biasa saja, sudah lama dicanangkan bahkan ada yang mengatakan apa kebaruannya.

Pemahaman atas masdarwis bukan semata mata berwisata melainkan membangun kesadaran untuk mengemas, memberdayakan, memaknai hingga memarketingkan sumber daya yang ada. Itu semua dapat dari alam, heritage, seni budaya, kuliner, tradisi, religi, komuniti hingga teknologinya. Memahami masdarwis memerlukan kepekaan kepedulian pemikiran visioner yang proaktif problem solving.

Masdarwis sebagai program membangun karakter bangsa, memcerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, membangun patriotisme, menata keteraturan sosial, perawatan akan kebhinekaan dan tentu untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Konteks masdarwis ini juga anti premanisme dan anti anarkisme. Keteraturan sosial dapat dilakukan dalam suatu harmoni atas hidup dan kehidupan. Dari alam saja dapat menata dan merawat lingkungan ini tentu hingga ke sistem sistem ekologinya. Dari seni budayanya dari sastra rupa tari pertunjukan musik, dll, dapat menjadi kekuatan sosial untuk menjembatani atas kebuntuan atau kepenatan atas hidup dan kehidupan. Heritage dari para leluhur sangat beragam yang menunjukkan peradaban tinggi bangsa. Pola hidup dan kehidupan masyarakatpun menjadi suatu daya tarik atas keberagaman yang multikultural.

Membangun masdarwis bukan hal gampang tidak sebatas menebar slogan namun perlu adanya komitmen dan konsistensi menjalankan konsep konsepnya. Tatkala meminjam pemikiran aristoteles maka konteks masdarwis dapat dikategorikan dalam Logos, Etos dan Pathos.

Ke tiga hal tersebut saling berkaitan. Antara logika atas penjabaran konsep hingga implementasinya. Cara penyampaian dan jejaringnya hingga dpt trs disuarakan atau disalurkan secara terus menerus pada frekwensi yang sama. Dan siapa yang menyampaikan ini juga memperkuat atas kepercayaan dan dukungan dari berbagai stakeholder.

Masdarwis memerlukan suatu kekuatan dan kewenangan dari politik, sosial maupun budaya. Kekuatan pengelolaan media hingga pendistribusiannya. Kemampuan atas sumberdaya manusia yang mengawakinya secara struktural maupun non struktural. Perlu pilot project untuk implementasinya. Senantiasa ada monitoring dan evaluasi dari para penggerak dan pemegang kekuasaan. Membangun pola pengembangan yang sesuai corak masyarakat dan kebudayaannya.

Masdarwis “sak anane, sak isane, iso kanggo urip lan nguripi”.

Senja di Tehok Sepucuk Jambi Sembilan Lurah 110821

Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment