Kesaktian Pak Tino Sidin Menyihir “Ya Bagus” Anak Anak Gemar Menggambar

TRANSINDONESIA.CO – Sihir kata kata pak Tino bagi anak anak sangat luar biasa. Pak Tino bukan sekedar mengajar menggambar melainkan menanamkan rasa cinta akan seni khususnya menggambar. Pak Tino tidak bercita cita mencetak pelukis sebanyak banyaknya melainkan mengajak anak anak gemar dan mencintai menggambar.

Anak anak merupakan generasi penerus yang memiliki rasa cinta akan seni dan budaya. Yang diawali dengan menggambar.

Acara gemar menggambar di TVRI cukup lama dimulai dari TVRI Yogyakarta dan dilanjutkan ke TVRI Jakarta. Pak Tino tetap saja konsisten dengan spirit kecintaannya kepada anak anak untuk selalu memberikan tuntunan scr mudah.

Pak Tino tidak memulai dari yang sulit melainkan dari yang mudah. Anak anak itu bermain bersuka ria. Pak Tino secara perlahan menunjukkan garis dan lengkung tanpa ragu. Tidak perlu takut dan terus saja di buat. Salah pun tidak perlu dihapus. Keberanian inilah yang membuat garis warna tanpa ragu ditorehkan.

Anak anak merasa terlindungi merasa terayomi dan merasa gembira. Wajah pak Tino yang selalu ceria. Kata kata “Ya bagus”, seolah menyihir anak anak gemar mengikuti menggambar.

Menggambar menjadi sesuatu yang menggembirakan. Tidak ketakutan, tidak terpaksa, tidak pula tertekan. Semua digerakkan dengan riang gembira.

Kesaktian Pak Tino menyihir anak anak Indonesia. Tidak semua suka.

Para akademisi mengkritisi cara mengajar Pak Tino. Yang  menuding telah mematikan kreatifitas anak. Pak Tino seniman alam yang otodidak dengan gigih mengajar dengan kecintaan pada anak anak. Pak Tino jam terbangnya sangat panjang dan tetap konsisten konsekuen.

Pada saat reuni para maestro seni rupa Indonesia di Ancol antara Affandi Basoeki Abdulah dan S Sudjojono, Pak Tino juga hadir. Pak Tino untuk menjawab para akademisi yang mengkritiknya meminta pendapat para maestro tersebut.

Baik Affandi Basoeki Abdulah, S Sudjojono berpendapat positif. Menilai baik, bahkan luar biasa.

Pak Tino telah melegenda. Walau beliau namanya melegenda tetap sederhana. Taman Tino Sidin menjadi acuan kerinduan akan seorang guru sejati yang begitu dicintai dihormati dikenang sepanjang masa. Pak Tino anak bangsa yang telah menginspirasi Indonesia.**

[Chryshnanda Dwilaksana]

Share
Leave a comment