Sinbiotik Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Hadapi Serangan Covid-19

TRANSINDONESIA.CO – Pandemi Covid-19 yang merebak dan membuat masyarakat dunia resah termasuk di Indonesia awalnya diidentifikasi di kota Wuhan, China pada Desember 2019. Dimana virus Corona ini dapat ditularkan antara hewan ke manusia dan manusia ke manusia. Gejala klinis akan muncul setelah 2-14 hari setelah terinfeksi, virus juga dapat menular meski belum menunjukkan gejala infeksi.

Jika seseorang terinfeksi virus corona, maka akan mengalami gejala seperti berikut:
1. Demam selama beberapa hari
2. Batuk
3. Nyeri Tenggorokan
4. Kesulitan bernafas
5. Flu/pilek
6. Anosmia/ tidak bisa mencium bau.

Gejala lain yang bisa ditemukan pada penderita Covid-19 positif berdasarkan penelitian terbaru yang diambil dari The American Journal of Gastroenterology. Sebanyak 99 orang atau 48,5% dari 204 pasien Covid-19 yang dirawat 18 Januari-28 February 2020, mengalami gejala tidak nafsu makan, muntah, sakit perut, dan diare.

Hal ini didukung juga berdasarkan beberapa penelitian lain oleh Xu K, Feng Z, dan Seyyed Mohammad dimana diketahui terdapat disbiosis (ketidak seimbangan mikroorganisme) di saluran pencernaan pasien Covid-19.

Dari penelitian yang dilakukan Hsin Jung Wu tentang peranan microbiota dalam keseimbangan (homeostasis) imun dan autoimun bahwa keseimbangan microbiota di saluran pencernaan berperan penting dalam terbentuknya sistem imun tubuh yang baik.

Berdasar penelitian Al Kassaa. Probiotik (bakteri baik) dapat memodulasi sistem imun tubuh dengan memproduksi metabolit yang dapat mengendalikan infeksi virus di saluran pernapasan, termasuk corona virus.
Bakteri asam laktat merupakan probiotik utama yang berperan penting bagi kesehatan. Bakteri asam laktat merupakan bakteri yang banyak terdapat di ekosistem kita. Bakteri asam laktat banyak digunakan dalam industri makanan fermentasi. Selain manfaatnya sebagai antivirus, bakteri asam laktat juga bisa memproduksi antibiotik yang dapat mematikan bakteri patogen ataupun bakteri gram negatif. Sehingga produk dari bakteri asam laktat ini juga bisa digunakan sebagai disinfektan yang ramah lingkungan.

Mencoba resep yang dibagikan oleh Takashi Hirasawa, seorang dokter yang saat ini tengah menjalani resindensi Dokter Spesialis Neurologi FK-KMK UGM Kapten Kes dr. Budhi Febrian Purwo Jatmiko mencoba membuat sendiri sinbiotik (perpaduan prebiotik dan probiotik) yang mengandung bakteri asam laktat dan ragi yang bisa dijadikan disinfektan yang ramah lingkungan.

Cara mengaduk larutan dengan membentuk angka 8 sebanyak 99-100 X. [TRANSINDONESIA.CO/Mirza Ichwanuddin]
Untuk membuat sinbiotik tersebut diperlukan:
Bahan :
1. Air mineral botol 1,5liter
2. Beras organik kupas kulit 150mg
3. Gula kelapa organik 45mg
4. Garam laut organik 15mg
Alat: timbangan/mangkuk ukur, strip pengukur pH (keasaman)
corong plastik.

Cara:
1. Air mineral dikeluarkan 1/2 nya ke wadah lain
2. Masukkan beras, gula, garam ke botol air mineral dengan corong plastik.
3. Masukkan kembali air dari wadah ke dalam botol air mineral hingga tersisa 1/4 bagian udara.
4. Keluarkan udara didalam botol dengan meremas bagian tengah botol, kemudian tutup botol tersebut.
5. Kocok botol dengan gerakan membentuk angka 8 secara horisontal sebanyak 99x.
6. Diamkan ditempat terlindung dari sinar matahari.
7. Cek botol tersebut setiap 6 jam, bila terbentuk udara didalam botol, keluarkan udara tersebut seperti langkah 4.
8. Kocok kembali botol seperti langkah 5 namun hanya sebanyak 19x.
9. Ulangi langkah 7.
10. Pada hari ke 3 seharusnya sudah semakin sedikit udara yang terbentuk, tetap laksanakan langkah 7 sampai hari ke 5 (paling cepat) atau ke-7 (paling lama) cek dengan strip pengukur pH. (bila menunjukkan pH 3-4 berarti sudah tepat) bahkan
semakin asam semakin baik, bisa sampai pH (2,5)

Dalam pemilihan bahan pembuat Sinbiotik di atas, dr Budhi menggunakan garam himalaya karena memiliki kadar kemurnian garam hampir 98%.

Lebih lanjut dr Budhi Febrian menambahkan,” Saat ini sedang dilakukan penelitian lanjutan terhadap sinbiotik di atas, dibimbing oleh Prof. Dr. dr. Endang Sutriswati Rahayu, MS, beliau adalah seorang peneliti bidang Pangan dan Gizi di Universitas Gadjah Mada”.

Diharapkan formulasi yang tepat setelah penelitian ini bisa untuk dikonsumsi sehingga sinbiotik tersebut mampu menjaga keseimbangan (homeostasis) imun tubuh dengan adanya keseimbangan microbiota di saluran pencernaan yang berperan penting dalam terbentuknya sistem imun tubuh yang baik.

Kita juga bisa menemukan contoh sinbiotik yang sudah dijual bebas antara lain yoghurt, kefir, kombucha dan berbagai minuman fermentasi lain yang juga mengandung probiotik serta prebiotik.

Link Youtube yang bisa diakses tentang tata cara pembuatannya ada di sini
https://www.youtube.com/watch?v=RzBC843I3D8.

[miz]

Share
Leave a comment