Tim Gabungan Kembali Temukan Ladang Ganja di Gunung Guntur Garut

TRANSINDONESIA.CO – Tim gabungan TNI, kepolisian, dan BKSDA kembali menemukan ladang ganja di kawasan Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat.

“Petugas kami bersama Polri dan TNI juga menyusuri lokasi lebih dalam lagi. Tujuannya sebagai antisipasi ada ladang lain,” ucap Kasi KSDA Wilayah V Garut Dodi kepada wartawan di kantornya, Jalan Terusan Pahlawan, Tarogong Kidul, Senin (20/1/2020).

Ladang ganja yang ditemukan itu berada di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Guntur. Dodi menyerahkan sepenuhnya penyelidikan terkait penemuan tanaman ladang ganja tersebut kepada pihak kepolisian.

“Untuk mengantisipasi hal serupa terjadi, akan kami aktifkan aktivitas wisata. Kami juga bersama masyarakat akan turun langsung dalam menjaga dan mengawasi,” ujar Dodi.

Ditemui terpisah, Kasat Narkoba Polres Garut AKP Cepi Hermawan mengatakan pihaknya akan membawa tanaman ganja yang ditemukan itu ke Puslabfor Mabes Polri untuk dilakukan uji laboratorium.

“Ini perlu dipastikan meskipun dari tes manual hasilnya 70 persen merupakan tanaman ganja,” ujar AKP Cepi kepada wartawan di Mapolres Garut, Selasa (21/1/2020).

Sebelumnya, anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas menemukan ladang ganja tersembunyi di lereng Gunung Guntur Garut, Sabtu (18/1/2020).

Ladang ganja itu ditemukan setelah Babinsa dan Bhabinkamtibmas menerima informasi dari masyarakat yang menemukan tanaman mirip ganja. Setelah melakukan penelusuran dan pencarian sejak Kamis (16/1/2020, petugas akhirnya menemukan ladang ganja itu di kawasan Blok Curug Cileungsing, Desa Pasawahan, Tarogong Kaler.

AKP Cepi mengatakan total ada 30 tanaman ganja yang ditemukan. Tanaman tersebut kemudian diangkut ke Mapolres Garut.

“Ukuran pohonnya berbeda, dari 30 sampai 70 sentimeter,” kata Cepi.

Selain tengah meneliti kebenaran tanaman tersebut dengan membawanya ke Puslabfor Mabes Polri, AKP Cepi mengatakan pihaknya tengah melakukan pendalaman terkait siapa pemilik barang haram itu.

“Untuk kepemilikan, kami sedang melakukan penyelidikan intensif. Jadi belum mengarah siapa pemilik dan yang menanam pohon ini,” ujar Cepi.[din/hrt]

Share
Leave a comment