Anies Tunaikan Janji Sepatu Bola Baru untuk Ismail
TRANSINDONESIA.CO – Pulang sekolah, Ismail datang ke kantor. Kami janjian malamnya akan antar dia cari sepatu sepakbola. Di usia seperti dia, anak-anak memang berkembang pesat ukuran kakinya. Sepatu jadi sempit. Malam itu kita mampir ke sebuah toko di Sarinah. Kini sepatu sepakbola modelnya banyak sekali.
“Jadi ingat sepatu bola pertama saya. Selama itu kalau main sepakbola “nyeker” (tanpa sepatu), lalu kelas 3 SD saya mau ikut klub sepakbola di lapangan STO di kampus UGM, jadi harus pakai sepatu bola,” tulis Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dalam akun facebooknya, Sabtu 23 Maret 2019.
Saya sudah tanya teman-teman jenis sepatunya dan mau beli di toko, tapi waktu itu Ayah dan Ibu melarang. Katanya, “pesan di Pak Na’man saja. Seperti biasanya.”
Saya ikut anjuran mereka. Jadilah sore itu saya dan Ayah ke rumah guru ngaji kami K.H. Na’man Zaini, yang sehari-hari punya usaha membuat sepatu kulit. Kerajinan tangan. Sepatu kulit yang kami pakai memang biasa dibuatkan oleh beliau. Kali ini, kaki saya diukur utk dibuatkan sepatu bola.
Seminggu kemudian sepatu bola itu selesai. Saya terima dengan rasa kaget. Modelnya unik. Tak terduga. Benar-benar khusus: terbuat dari jenis kulit yang amat tebal-keras-kaku, modelnya mirip sepatu pantofel, dan bagian depannya seperti ada benjolan, mirip kulit yang kena cium lebah sekecamatan.
Sepatu bola baru itu lebih mirip sepatu badut daripada sepatu bola. Ini satu-satunya sepatu bola yang tidak ada pul di bagian bawahnya. Efeknya jelas: super licin, apalagi kalau rumput pagi yg basah.
Sampai di lapangan bola, semua terbahak. Semua tertawa..seperti ada badut masuk lapangan.
Saya tahan diri aja, diketawain ya biar aja, yang penting bisa main. Dan benar saja karena ujung depannya bulat-benjol dan keras… kalau dipakai utk nendang, mentalnya jauh sekali.
Tiap kita yg masa kecilnya main sepak bola, mulai dari nyeker sampai pakai sepatu, pasti punya cerita…
Itulah masa kecil: ada yang pedih saat dijalani jadi lucu saat diceritakan…[ABW]