Kapolrestro Jakarta Timur Ajak Mahasiswa Aktualisasikan Pancasila

TRANSINDONESIA.CO – Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol DR Andry Wibowo menyatakan konflik hotizontal maupun vertikal di kalangan masyarakat dinilai sebagai pengikisan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara.

“Pancasila dianggap sebagai sebuah dogma yang hanya menjangkau penalaran namun belum masuk ke dalam jiwa yang kemudian mengendalikan perilaku bermasyarakat,” kata Kombes Pol Andry Wibowo saat silaturahmi dengan Walikota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana, yang juga digelar diskusi bersama elemen mahasiswa dari 20 perguruan tinggi di Jakarta Timur, Jumat 24 Maret 2017.

Dikatakannya, perwujudan stabilitas ideologi oleh semua lapisan masyarakat mampu menjadi tonggak fundamental dalam mewujudkan bangsa yang besar dan bermartabat.

Kapolestro Jaktim Kombes Pol Andry Wibowo dan Walikota Jaktim Bambang Musyawardana bersama elemen mahasiswa, Jumat 24 Maret 2017.[IST]
“Entitas masyarakat Indonesia berasal dari latar belakang akar budaya yang berbeda-beda bahkan ada yang dari luar akar budaya Pancasila. Namun, dengan adanya Pancasila menurutnya menjadi jawaban serta solusi atas keragaman itu,” ujar Kombes Andry.

Menurutnya, Pancasila dirumuskan sesuai dengan akar tradisional seluruh rumpun etnis di Indonesia.

“Kalau sudah tercipta stabilitas ideologi, maka akan mudah mewujudkan stabilitas keamanan, stabilitas politik, stabilitas ekonomi dan semacamnya. Ini menjadi modal penting bagi kemajuan sebuah bangsa,” terangnya.

Dalam diskusi bertema “Eksistensi Mahasiswa Dalam Mengaktualisasikan Semangat Pancasila”, Kapolres mempertegas,
stabilitas ideologi menjadi perwujudan nyata terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibnas).

Disamping itu Kombes Andry berpesan agar mahasiswa
meninggalkan kultus politik yang mengarah kepada tujuan adu domba.

Lebih lanjut dikatakannya, hakikat Kamtibmas sendiri adalah sesuatu yang merupakan keperluan hakiki masyarakat yang menghayati cita-cita, tujuan dan seluruh kegiatan masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang tertib, teratur, aman dan tentram.

“Kamtibmas sebagai jaminan terhadap kelangsungan pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, baik materiil maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” urainya.

Andry menambahkan, untuk mewujudkan Kamtibmas perlu keterlibatan aktif segenap aparat negara, aparat pemerintah maupun partisipasi masyarakat terutama unsur pendidikan secara simultan, terpadu dan berlanjut.

“Mari kita jaga stabilitas Ideologi sebagai dasar negara yang merupakan jati diri bangsa. Apabila stabilitas ideologi terganggu maka akan terganggu pula pembangunan nasional. Ideologi yang kita miliki adalah ideologi yang terbaik bagi Indonesia karena konsep dan gagasannya merupakan hasil kesepakatan bersama para tokoh pendahulu kita,” ucapnya.

Sementara, Walikota Jakarta Timur, Bambang, mengingatkan pentingnya menciptakan budaya toleran serta tidak mudah terpancing dengan ulah para provokator.

Halnya, kasus tawuran pelajar di fly over Pasar Rebo pada 14 Februari lalu yang memakan korban jiwa.

“Ini bisa disebabkan lantaran pelajar atau remaja masih jauh dari nilai-nilai Pancasila,” tuturnya.[BEN/ISH]

Share