Satgas Pamtas Yonif 122/Tombak Sakti Patroli Ke Mata Air Panas Papua

TRANSINDONESIA.CO – Salah satu kampung berbatasan langsung dengan Papua Nugini, kampung Mosso berada di Distrik Muaratami, Kota Jayapura. Dimana kampung Mosso memiliki potensi wisata alam bila dikembangkan pemerintah setempat sangat memungkinkan menjadi objek wisata setempat.

Disebabkan, di kampung tersebut terdapat sumber air panas yang ke luar langsung dari perut bumi kota Jayapura bernama “Cata”. Mata air tersebut berada di sebelah selatan kampung Mosso berjarak sekitar 5 km. Keberadaan mata air panas ini belum banyak diketahui warga, lantaran lokasinya berada di dalam kawasan hutan lebat, dan untuk ke lokasi tersebut harus ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 2 sampai 3 jam, dan semua tergantung pada cuaca alam saat melintasi.

Komandan Satgas Pamtas Yonif 122/Tombak Sakti Letkol Inf. Kohir saat menyambangi “Cata” didampingi   Kepala Distrik Muaratami, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kampung Mosso  berinisiatif untuk mengajak aparat pemerintah daerah setempat, guna meninjau langsung ke lokasi di mana mata air panas itu berada, guna dijadikan tempat wisata bagi warga sekitar yang bisa mengundang dan menarik perhatian oleh wisatawan yang datang ke Jayapura.

Letkol Inf. Kohir saat meninjau langsung "Cata" yang ke luar langsing dari perut bumi di kota Jayapura.[IST]
Letkol Inf. Kohir saat meninjau langsung “Cata” yang ke luar langsing dari perut bumi di kota Jayapura.[IST]

“Saya berkeinginan bahwa di perbatasan RI – PNG ada wisata lain, yang dapat dinikmati pengunjung selain  pintu gerbang perbatasan. Paling tidak, Kampung Mosso punya nilai jual dibidang pariwisata, sehingga perekonomian warga kampung Mosso meningkat, dan mengurangi pengangguran serta tingkat kriminal menurun,” kata Letkol Kohir kepada wartawan usai meninjau “Cata” Senin, 10 Oktober 2016.

“Setelah sampai di lokasi, saya dan tim patroli menemukan tiga titik sumber air panas yang keluar dari dalam tanah, dan panasnya setelah diukur mencapai  80 derajat celcius di pusat mata air, dan 45 derajat celcius di sekitar pusat mata airnya,” lanjut Kohir

Setelah kurang lebih 3 jam di lokasi tersebut, Dansatgas Yonif 122/TS bersama rombongan (tim patroli) berdiskusi untuk menindak lanjuti dari hasil peninjauan yang sedang dilaksanakan. Seperti konsep pelebaran jalan menuju lokasi, hingga penataan lokasi tersebut menjadi topik diskusi tersebut.[DED]

Share
Leave a comment