Kurun 12 Tahun, 188 Pengidap Aids di Sukabumi Meninggal

TRANSINDONESIA.CO – Data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tercatat sejak 2004 hingga 2016 ini sudah ada 118 orang dengan HIV/AIDS yang meninggal dunia.

“Untuk total pengidap HIV dan AIDS sejak 2004 mencapai 572 orang. Untuk ODHA yang meninggal dunia karena kondisi kekebalan tubuh mereka sudah tidak bisa lagi menahan perkembangbiakan virus dalam tubuhnya,” kata Seketaris KPA Kabupaten Sukabumi, Asep Surahman, di Sukabumi, Senin (8/8/2016).

Menurutnya, ODHA yang meninggal dunia tersebut mereka yang masuk fase AIDS, biasanya mereka terserang penyakit penyerta lainnya seperti TBC, flu yang berkepanjangan dan lain-lain.

  HIV/AIDS
HIV/AIDS

Jika orang yang positif HIV dan masuk fase AIDS daya tahan tubuhnya menurun drastis dan mudah terserang penyakit, maka dari itu, untuk menjaga kekebalan tubuhnya ODHA diwajibkan mengkonsumsi obat Antiretroviral atau ARV secara rutin dan berkelanjutan.

Selain itu, untuk dosisnya pun sesuai jumlah virus HIV yang ada di dalam tubuhnya dan dalam mengkonsumsi obat tersebut jangan sampai ada jeda karena virus akan cepat berkembangbiak dan terus menggerogoti daya tahan tubuh orang yang terinfeksi.

“Pada tahun ini saja ada 57 kasus baru penularan HIV, mayoritas orang yang tertular tersebut berada di usia produktif, bahkan ada juga anak-anak,” tambahnya.

Asep mengatakan dalam beberapa tahun terakhir ini ada perubahan tren cara penularan HIV yang awalnya mayoritas ODHA tertular karena jarum suntik yang digunakan untuk memasukan narkoba ke dalam tubuh atau pengguna narkoba suntik (penasun).

Namun, untuk saat ini mayoritas penularannya melalui hubungan seks, sehingga banyak kaum hawa khususnya ibu rumah tangga yang tertular penyakit ini. Untuk itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar menjauhi perilaku yang bisa menyebabkan tertular penyakit mematikan ini.

Seperti setia pada pasangan atau tidak gonta ganti pasangan, melakukan hubungan seks secara sehat dan tidak menyimpang serta jauhi penggunaan narkoba.

“Warga harus secara rutin memeriksakan kesehatannya, jika positif maka kami akan segera melakukan penanggulangan seperti memberikan terapi dan obat ARV agar daya tubuhnya tetap terjaga serta memberikan pembiaan dan semangat kepada ODHA,” katanya.[Ant/Sap]

Share
Leave a comment