Wong Bener Mangsa Luputa, Wong Salah Mangsa Benera

TRANSINDONESIA.CO “Orang benar tidak akan salah, orang salah tidak akan benar”. Tatkala orang yang benar atau senantiasa berusaha berbuat secara normatif tidak akan melakukan kesalahan. Demikian halnya orang yang salah atau senantiasa cenderung melakukan yang salah dan membenarkan sesuatu yang salah tidak akan melakukan hal yang benar.

Peribahasa merefleksikan suatu faktadan menjadi peringatan bagi manusia sepanjang masa. Peribahasa menjadi penerang, pengingat atau bahkan pagar pembatas agar tidak tersesat atau terhindar dari bencana dampak dari kekeliruan.

Peringatan-peringatan tersebut merupakan tanda perubahan zaman yang kadang membenarkan cara-cara yang salah dan menyalahkan yang benar.

Ilustrasi
Ilustrasi

Di dalam birokrasipun bisa terjadi “wong bener mangsa luputa, wong salah mangsa benera”. Menunjuk atau memberikan kepercayaan kepada orang yang benar akan membawa suatu berkah yang baik dan benar. Demikian sebaliknya, tatkala memberikan pada orang yang salah akan menjadi musibah.

Orang-orang yang baik dan benar tidak selalu diterima, bisa saja dianggap ancaman dan dimusuhi serta terus menerus dicari kesalahannya. Kebiasaan salah bisa saja dianggap benar tatkala orang-orang salah berkuasa. Menutup mata atau bahkan menikmati dari kesalahan-kesalahan. Parahnya lagi malah memuliakan yang salah dan mengaanggpnya sebagai kebenaran.

Orang-orang salah memang bisa menjadi penguasa, dan terus berkuasa, namun ia sebenarnya menunggu saatnya naas saja. Karena yang dikerjakan menggali lobang bagi kuburannya dari memeras, menerima suap, mempermainkan dalam pelayanan publik, bermain main dengan hal-hal ilegal, menjadi backing hal yang keliru, mendominasi dan selalu ingin menguasai sumber-sumber daya dengan cara-cara preman dan menang-menangan.

Pikiran, perkataan dan perbuatan orang benar adalah menuju kebaikan dan perbaikan. Sebaliknya pikiran, perkataan dan perbuatan orang salah adalah menuju kesesatan yang dapat membawa pada kehancuran.[CDL-28062016]

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment