Menuju Kampar Satu, Sosok Baru Bukan Incumbent

TRANSINDONESIA.CO – Dinamika politik Kampar, Riau, sampai hari ini semakin bergelora menuju klimaksnya, tidak tanggung-tanggung belasan calon yang hari ini mengincar jabatan Kampar Satu (Bupati) saat ini sedang menyusun strategi kreatif dalam janji politiknya pada Pilkada serentak 2017 mendatang.

Karena kita tak pernah tahu standar janji, standar absurb ini hanya menjadikan impian dan angan bagi masyarakat Kampar yang kini berjumlah lebih dari 700 ribu jiwa.

Sedangkan kesenjangan pembangunan di daerah masih banyak pekerjaan rumah pemerintah Kampar yang ditunjukkan oleh sikap sebagian daerah di kampar ingin memisahkan diri dari kabupaten tersebut.

Muhammad Khairul Afdhol.[Ist]
Muhammad Khairul Afdhol.[Ist]
Kondisi kongkrit hari ini pembentukan dinasti politik oleh incumbent terasa sangat mengganggu sebagian masyarakat masyarakat yang tidak berafiliasi politk dengannya, sehingga menimbulkan kecemburuan sosial yang berefek negatif pada black campaign.

Dipihak oposisi dalam pemerintahan hari ini telah membentuk sekutu dalam upaya penggulingan incumbent dalam bingkai demokrasi katanya, padahal sistem yang demokrasi hari sudah kebabalasan karena sosial control berada pada para cukong yang mempunyai hasrat bisnis yang tinggi di daerah tersebut.

Realitas tersebut menuntut sifat tamak para calon pemegang kekuasaan untuk mengembalikan hutang politik yang telah tertanam.

Lingkaran setan ini menjadi sebuah momok bagi dinamika politik daerah, begitu juga negeri ini. Sehingga pencerdasan politik dikalangan rakyat harus terus digalakkan.

Yang dibutuhkan kampar hari ini adalah sosok baru yang mampu merangkul, menaungi seluruh lapisan masyarakat kampar dalam membangun sinergisitas pembangunan Kampar.

Oleh: [Muhammad Khairul Afdhol-Tokoh Muda Riau-Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia]

Share
Leave a comment