World Class Mungkinkah?

TRANSINDONESIA.CO – World class, slogan, ikut-ikuta atau agar supdibilheb ( supaya dibilang hebat)? Semestinya menjadi sebuah keharusan menjadikan standar internasional sebagai mimpi bagi kita semua.

Lagi-lagi bagi yang sudah terluka batinya atau rapuh didalam akan apatis, pasrah dan tidak lagi peduli, tidak lagi memiliki kepercayaan bahkan mudah terkontaminasi mempertahankan status quo.

Membangun world class merupakan bagian untuk dapat diterima atau didukung semua pihak, standar internasional juga merupakan baian penting dalam membangun standar dan upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Perubahan begitu cepat, terutama yang berkaitan dengan teknologi, informasi, komunikasi dan berbagai pelayanan jasa yang semakin prima.

World class memiliki standar-standar yang meliputi standar: kompetensi, teknologi, pelayanan, infrastruktur, produksi, waktu dan system-sistem.

Ilustrasi
Ilustrasi

Standar-standar inilah yang akan menjadi bagian dari membangun profesionalisme, yang berbasis pada teknologi dengan menghasilkan pelayanan prima dan produk-produk yang berkualitas.

World class memang mimpi bagi situasi yang sarat KKN, karena semua penuh dengan kepura-puraan bahkan tipu-tipu yang seakan merupakan integritasnya. Namun dari mimpi-mimpi inilah kita coba bangkit dari ketidak warasan memulai dari yang lemah dari yang terbatas, menjadi yg prima.[CDL-02022016]

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment