Razia Cipkon di Wilayah Setu Bekasi Tidak Ada Teroris dan Mantan Gafatar

TRANSINDONESIA.CO – Dalam sepekan ini Kepolisian Sektor Setu, Polresta Kabupaten Bekasi, Polda Metro Jaya, gencar melakuan operasi cipta kondisi (Cipkon) dan pendatan di perumahan-perumahan dan rumah kontrakan serta mendata mantan Gafatar guna mengantispasi tindak kejahatan kriminalitas dan teroris di wilyah hukumnya.

“Minggu ini kita melaksanakan pendataan warga di perumahan-perumahan dan kontrakan di wilayah Setu guna mengantisipasi teroris. Juga melakukan pendataan mantan Gafatar,” kata Kapolresta Kabupaten Bekasi melalui Kapolsek Setu AKP Agus Rohmat,SH, kepda wartawan di Mapolsek Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (29/1/2016).

Menurut Agus Rohmat, sampai kini belum ada ditemukan atau didapati persembunyian teroris dan begitu juga mantan gafatar yang berdomisilin di wilayah hukumnya.

Meski demkian lanjut Agus Rohmat, Polsek Setu terus gencar melakuan razia Cipkon baik pada siang maupun malam hari.

“Kita terus gencar melakukan kegiatan razia Cipkon baik di jalan raya dan patroli ke daerah-daerah yang dianggap rawan gangguan Kamtibmas dengan sasaran senjata tajam, senjata api, narkotika dan premanisme,” katanya.

Sedangkan opersi yang juga gencar dilakukan akhir-akhir ini adalah pendataan warga untuk mencari teroris termasuk pendataan mantan Gafatar.

“Insyaallah sejauh ini tidak ada teroris dan mantan Gafatar di wilayah Setu,” kata Agus Rohmat.

Begitu juga operasi terhadap pedagang gerabah atau peralatan dapur yang  bertuliskan lafaz Al Quran tidak ditemukan di Setu.

Kanit Lantas Polsek Setu, Ipda Hery Setiawan, menggelar razia cipta kondisi di jalan raya dengan melakukan pemeriksaan kenderaan yang melintas di wilayah Setu, Kabupaten Bekasi.[Fya]
Kanit Lantas Polsek Setu, Ipda Hery Setiawan, menggelar razia cipta kondisi di jalan raya dengan melakukan pemeriksaan kenderaan yang melintas di wilayah Setu, Kabupaten Bekasi.[Fya]
“Operasi di pasar-pasar pada pedagang alat dapur rumah tanga juga kita lakukan, dan sampai saat ini tidak ada ditemukan panci bertuliskan ayat Al Quran seperti yang terjadi di Surabaya,” tuturnya.

Selain itu, Polsek Setu menjadi pioner dalam pemberantasan  demam berdarah dengue (DBD) bersama Puskemas 1 Setu.

“Pemberantasan DBD juga kita lakukan bersama Puskemas Setu 1 dengan melakukan fogging diwilayah rawan DBD. Apalagi di wilayah Setu ini telah empat orang meninggal dunia akibat DBD, sampai Bupati Kabupaten Bekasi Neneng Hasanah Yasin langsung turun meninjau wilayah yang terserang DBD. Saat ini seranagn DBD mulai berkurang namun masih ada beberapa warga yang dirawat akibat DBD,” katanya.[Idh/Fya]

Share
Leave a comment