Dirut Adhi Karya Borong 400 Ribu Lembar Saham

TRANSINDONESIA.CO – Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Kismodarmawan, memborong 400 ribu lembar saham perusahaan yang dipimpinnya dengan nilai setara Rp908 juta untuk tujuan investasi.

Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kismodarmawan menyampaikan transaksi tersebut sesuai peraturan Bapepam dan LK No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu, Lampiran Keputusan Nomor: Kep-82/PM/1996.

Kismodarmawan sebelumnya tercatat belum pernah memiliki saham perseroan. Adapun pembelian saham sebanyak 400 ribu lembar tersebut terjadi dengan harga Rp2.270 per lembar. Transaksi pembelian itu terjadi pada 11 Januari 2016.

Adhi Karya juga diketahui baru saja melaporkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum terbatas (rights issue) dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Dalam gelaran rights issue tersebut, perseroan mampu meraup Rp2,7 triliun.

Direktur Adhi Karya, Haris Gunawan merinci perseroan mampu meraup Rp2,74 triliun dalam rights issue tersebut. Namun, setelah dikurangi biaya penawaran umum senilai Rp30,97 miliar, maka secara bersih, perseroan meraup Rp2,71 triliun.

Adhi Karya
Adhi Karya

Dari total perolehan tersebut, rencananya semua dana hasil raupan rights issue bakal digunakan untuk pembangunan transportasi massal berbasis rel, beserta stasiun dan properti pendukungnya, atau yang lebih dikenal dengan proyek light rail transit (LRT) Jabodetabek.

Namun, hingga 31 Desember 2015, realisasi penggunaan dana tersebut baru mencapai Rp39,15 miliar rupiah. Adapun sisa dana kini masih sebanyak Rp2,67 triliun.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memastikan pembangunan jalur kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) selesai sebelum Asian Games dihelat pada 2018.

Optimisme Jonan didukung oleh pengerjaan proyek yang selesai tepat waktu karena pengerjaannya belum ada kendala sampai saat ini.

“Ini menunjukkan pembangunan LRT yang telah diprogramkan itu akan selesai sesuai rencana,” kata Menhub belum lama ini.

Adapun peletakan batu pertama proyek LRT di wilayah Jabodetabek telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada September 2015. Terdapat dua koridor yang diharapkan tuntas sebelum 2018, yakni koridor Kelapa Gading ke Kebayoran Lama dan Bandara Soekarno-Hatta ke Cempaka Putih.

Untuk menggarap proyek tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkirakan dibutuhkan pembiayaan berkisar Rp 10 triliun hingga Rp 20 triliun.(Bbc/Met)

Share
Leave a comment