Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Raup Rp399 M

TRANSINDONESIA.CO – Liburan panjang Natal 2015 dan Tahun Baru 2016, menguntungkan bagi PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang meraup pendapatan sebesar Rp339,77 miliar.

Pendapatn tersebut naik 8,48 persen dibandingkan dengan pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengungkapkan pendapatan itu berasal dari penumpang yang diangkut selama periode 20 Desember 2015 – 5 Januari 2016, yang jumlahnya mencapai 4,32 juta penumpang atau naik 2,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Prediksi kita kenaikannya hanya 1 persen,” kata Edi di Kantor Jakarta Railway Center (JRC), Jakarta, Rabu (6/1/2015).

Kenaikan jumlah penumpang pada Natal dan Tahun Baru, lanjut Edi, salah satunya berkat penambahan rangkaian kereta api Kertajaya, dari tujuh gerbong menjadi 14 gerbong dengan kapasitas 1.484 kursi.

“Meskipun penambahan (gerbong) itu hanya satu arah, di jalur utara. Kenapa utara? Karena memang fasilitas seperti fasilitas peron itu membutuhkan panjang,” kata Edi.

Edi merinci jumlah penumpang kereta api (KA) utama selama Natal 2015 dan Tahun Baru 2016 mencapai 1,97 juta penumpang atau naik 9,32 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara penumpang KA lokal turun 2,15 persen menjadi 2,35 juta penumpang.

“Penumpang KA lokal turun disebabkan pada tahun 2015 mulai diberlakukan aturan pembatasan tiket infant, satu penumpang dewasa hanya diperbolehkan membawa satu infant. Sementara pada 2014 lalu, tidak ada pembatasan jumlah infant yang dibawa oleh penumpang dewasa,” ujar Edi.

Dari segi operasional, pada masa libur panjang lalu, rata-rata keterlambatan KA berangkat adalah 2 menit, turun dibandingkan masa libur Natal 2014 dan Tahun Baru 2015 yang mencapai 5 menit. Sementara keterlambatan KA datang adalah 22 menit, turun dari periode sebelumnya 36 menit.

“Pelaksanaan angkutan Natal dan Tahun Baru kali ini telah dilaksanakan dengan aman dan lancar dengan zero accident,” ujar Edi.(Met)