MUTIARA KISAH

TRANSINDONESIA.co | Ada teladan menakjubkan dari seorang Hasan Al Bashri rahimahullah, seorang ulama besar dari kota Bashrah, tentang bagaimana menjaga kemuliaan diri dengan menyelaraskan antara ucapan dan perbuatan Suatu ketika seseorang mendatangi Imam Hasan Al Bashri dan berkata, “Wahai Imam, sebaiknya Anda berkhutbah Jumat tentang anjuran memerdekakan hamba sahaya. Lalu Hasan berkata, “Akan aku lakukan, insya Allah”

Ketika hari Jumat tiba, Imam Hasan Al Bashri naik mimbar akan tetapi dia tidak membahas tentang pembebasan budak. Dia berbicara tentang masalah lain. Kemudian, tibalah Jumat berikutnya, dan dia tidak melakukan hal yang sama seperti Jumat sebelumnya Demikian pula pada Jumat ketiga dan keempat. Baru pada Jumat kelima dia berbicara tentang pembebasan budak.

Kemudian, lelaki yang meminta Al Hasan untuk berkhutbah tentang masalah pembebasan budak menemuinya dan bertanya dengan heran, “Wahai Imam, aku meminta dirimu untuk berkhutbah tentang pembebasan budak, akan tetapi engkau tidak berkhutbah tentang hal itu sampai Jumat kelima”

Al-Hasan menjawab, “Aku tidak berkhutbah dengan materi itu sebelum aku punya uang untuk pergi ke pasar beli budak kemudian membebaskan mereka. Nah, sekarang aku menasihati kaum Muslimin tentang pembebasan budak agar aku tidak termasuk orang orang yang mengatakan apa yang tidak mereka kerjakan.”

KH. Abdullah Gymnastiar
(Dikutip dari 100 Tokoh Zuhud, Muhammad Shiddiq Al-Minsyawi, hlm. 256)
Sumber : Buku Asmaul Husna jilid 1 karya Aa Gym

Share