Dari Masjid Azizi Tanjungpura [3]: Kota dan Hukum yang (Tak) Rabun Jauh Sejarah
TRANSINDONESIA.CO – Menengok Jauh Setting Syariat
Melayu adalah tempatnya berlaku dan kepatuhan syariat Islam, hal itu frasa yang tentu memiliki fundamen kuat dalam pikiran dan sejarah. Melayu adalah transmisi dan tumbuhnya syariat Islam, menjelaskan berlakunya syariat kepada masyarakat bangsanya, sebagai hukum yang dipatuhi (living laws). Dimana negeri dipimpin sulthan, di situlah syariat Islam tegak. Itu bukti bahwa syariat lebih dahulu eksis, diakui dan dipatuhi, sebelum datang importasi sistem hukum Eropah.
Mencermati itu tentu dengan mengubak helai demi helai sejarah dan tentu kitab-kitab monografi yang menjelaskannya, yang berusia lebih lama dari kedatangan takat kedatangan bangsa Eropah. Menarik untuk menelusuri lagi kitab-kitab yang menjadi rujukan kesulthanan, seperti Bustan as Salatin (taman para sulthan) karya Nuruddin Ar Raniri, asal Ranir (India), yang mendapat perintah dari Iskandar Thani, seperti dilaporkan Denys Lombard, 2014, dalam buku “Kerajaan Aceh”.