KPU Jateng Tunda Coblosan 10 Desa di Demak

TRANSINDONESIA.co | Jumlah desa yang terpaksa menunda proses pencoblosan Pemilu 2024 akibat bencana banjir di Demak bertambah. KPU Jawa Tengah mencatat sebanyak 10 desa tak bisa laksanakan pemungutan suara 14 Februari 2024, terakhir  Desa Jatirejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.

Ketua KPU Jawa Tengah, Handi Tri Ujiono menyebut total terdapat 10 desa dengan 120 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang diusulkan ditunda. Penundaan itu akan dilaksanakan paling lama 10 hari setelah tanggal 14 Februari 2024.

“Dari seluruh wilayah itu sebelumnya diusulkan penundaan 108 TPS di 9 desa. Penundaan itu nanti akan dilaksanakan paling lama 10 hari setelah  hari dan tanggal pemungutan,” kata Handi kepada RRI, Selasa (13/2/2024).

Ia menambahkan bahwa semalam malam ada penambahan daerah terdampak yang dimintakan ditunda di 12 TPS di Satu desa di Jatirejo itu 12 TPS. Ia tak menampik, nantinya pelaksanaan pemungutan suara di 10 desa itu dimungkinan akan di relokasi.

“Jadi intinya kita selamatkan dulu warganya kita tunda dulu pemilunya, untuk wilayah terdampak. Untuk teknis mau bikin TPS dimana liat perkembangan, apakah di wilayah asal mereka sudah surut sudah aman berarti tidak perlu ada TPS di pengungsian atau ditempat lain,” katanya menambahkan.

Adapun, secara umum kesiapan pencoblosan di Jawa Tengah sudah paripurna. Total terdapat 170.299 TPS dengan jumlah pemilih mencapai 28,2 juta.

“Secara umum, kecuali di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak semua berjalan dengan baik di 35 kabupaten kota. 170 ribu 299 TPS dengan pemilih 28,2 juta,” ucapnya.

Seperti diketahui, selain hujan deras, penyebab banjir di Demak adalah karena tanggul Sungai Wulan yang jebol. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sudah berkunjung ke lokasi dan menargetkan perbaikan tanggul Sungai Wulan tiga hari ke depan. [rri]

Share
Leave a comment