Hizbullah Hancurkan Kamera Pengintai Israel di Sepanjang Area Perbatasan dengan Lebanon

TRANSINDONESIA.co | Kelompok militan Lebanon Hizbullah, pada Senin (16/10), mengatakan pihaknya mulai menghancurkan kamera pengintai di beberapa pos militer Israel yang ada di sepanjang perbatasan di saat ketegangan meningkat menyusul perang Israel-Hamas yang dimulai pada 7 Oktober lalu.

Langkah Hizbullah itu diumumkan pada Senin dan tampaknya ditujukan untuk mencegah militer Israel memantau gerakan di sisi Lebanon dari perbatasan setelah berhari-hari terjadi baku tembak antara kedua pihak.

Divisi media Hizbullah merilis sebuah bideo yang menunjukkan para penembak melesakkan tembakan dan menghancurkan kamera pengintai yang dipasang di lima titik di sepanjang area perbatasan Lebanon-Israel, termasuk di satu di luar Kota Metula yang terletak di Israel.

Ada kekhawatiran bahwa Hizbullah yang didukung Iran akan bergabung dalam perang melawan Israel. Pada awal bulan ini, Presiden AS Joe Biden memperingatkan agar pihak-pihak lain di Timur Tengah tidak ikut campur dalam konflik yang sedang terjadi dan telah mengirimkan kapal perang AS ke wilayah tersebut dan menjanjikan dukungan penuh kepada Israel.

Israel dan Hizbullah saling bermusuhan dan sempat berperang selama sebulan penuh pada musim panas 2006. Israel menganggap kelompok militan tersebut sebagai ancaman serius karena beranggapan bahwa Hizbullah memiliki sekitar 150.000 roket dan misil yang disiapkan untuk menyerang Israel.

Anggota dewan Hizbullah Hassan Fadlallah mengatakan pada Minggu (15/10) bahwa kelompoknya telah siap akan segala kemungkinan, seraya menambahkan bahwa “kami tidak ingin mengungkap langkah yang akan kami ambil selanjutnya.” Ia mengatakan langkah Hizbullah selanjutnya “berkaitan dengan apa yang terjadi di Gaza.”

Menteri Luar Negeri Prancis Catherinne Colonna mengatakan pada Senin bahwa situasi yang memanas di perbatasan Lebanon-Israel “mengkhawatirkan dan berbahaya” dan meminta kedua pihak untuk menahan diri, menyusul pertemuannta di pelaksana tugas Perdana Menteri Najib Mikati, Ketua DPR Lebanon Nabih Berri, dan kepala militer Lebanon Jenderal Joseph Aoun.

“Kami di sini untuk menegaskan hubungan dan dukungan kami terhadap Lebanon dan mengatakan bahwa tidak ada pihak atau kelompok yang boleh bergabung ke dalam perang atau ke dalam apa yang sedang terjadi di Gaza,” ujar Colonna dalam konferensi pers. di kedutaan besar prancis di Beirut. [voa]

Share
Leave a comment