Smart Management dan Smart Operation dalam Smart Policing

TRANSINDONESIA.co | Oleh: Irjen. Prof. Chrysnanda Dwilaksana

Sistem manajemen dan operasional yang cerdas/ fungsional, merupakan suatu tuntutan dan kebutuhan bagi implementasi smart policing antara lain :
1. Mengharmonikan dan dapat menyatukan antar model pemolisian ( policing )
2. Siap memprediksi, menghadapi, merehabilitasi berbagai permasalahan yang mengganggu keteraturan sosial
3. Model pemolisian yang mampu berfungsi untuk lingkungan dan berbagai masalah konvensional, era digital, permasalahan yang berkaitan dengan forensik kepolisian
4. Dapat diimplementasikan tingkat lokal, nasional bahkan global
5. Mengatasi berbagai gangguan keteraturan sosial yang by design
6. Mengatasi keteraturan sosial dalam dunia virtual
7. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan publik secara prima dalam one stop service
8. Prediktif, proaktif dan problem solving
9. Menjembatani dan mengatasi dalam berbagai situasi dan kondisi emerjensi maupun kontijensi
10. Diawaki petugas polisi yang profesional, cerdas bermoral dan modern

Banyak harapan masyarakat kepada polisi sebagai tempat bersandar dalam mengatasi kesusahan. Mereka berharap polisi dapat menjadi sahabat. Namun agaknya harapan tak selalu sesuai dengan kenyataan. Citra negatif, bahkan hujatan, polisi kental. Muaranya adalah ketidakpercayaan. Mengakui ini semua kadang sulit, apalagi memperbaiki. Sikap resistance internal kepolisian juga begitu tinggi. Pandangan di luar kepolisian juga negatif dan menghakimi terus. Bisa saja semua ini  karena ketidaktahuan terhadap apa yang telah dikerjakan oleh polisi. Apa yang menjadi akar masalahnya memang harus dikaji, dipahami, kemudian dicarikan solusi. Jika dinilai negatif, apa sebabnya dan mengapa begitu?
Permasalahannya memang kompleks dan harus dilihat dari berbagai pendekatan. Pendekatan yang mendasar di bawah ini dapat dijadikan acuan bagi petugas polisi di setiap level dalam memperbaiki citra.
1.  Pemahaman dan kesadaran sebagai petugas polisi. Kesalahan dalam pemahaman bisa fatal akibatnya. Rasionalisasi tugas-tugas kepolisian memang perlu dikonsepkan secara akademik, managerial, maupun operasional sehingga dapat dijadikan frame work bagi kerja polisi. Frame work inilah yang akan menjadi acuan berperilaku, baik secara adminstrasi maupun managerial, dan moral sekaligus.
2.  Bagaimana  agar apa yang ideal sama dengan yang aktual sehingga apa yang dibuat bisa dihayati dan dijadikan acuan kerja sehingga bukan hanya menjadi pajangan perpustakaan perlu diajarkan dan dilatihkan agar menjadi habit dan menjadi kesadaran serta tanggung jawab.
3.  Membangun sistem kompetensi dan melakukan perubahan yang mendasar baik di bidang pembinaan maupun operasional.
4.  Revitalisasi atas pelayanan prima yang dapat membangun kepercayaan masyarakat. Hal ini dilakukan guna penguatan institusi. Implementasinya berbentuk  penjabaran visi dan misi, program, peningkatan kualitas kinerja, ref birokrasi yang dipraktikan melalui berbagai kreatifitas yang inovasi-inovatif.
5.  Siap bekerja berdasarkan kompetensi untuk jabatan-jabatan tertentu dengan terlebih dilakukan assesment. Penataan ini bertolak dari sistem kinerja  berbasis teknologi informasi sehingga bisa cepat, tepat, akurat dan akuntabel dan informatif.
6. Membangun soliditas sebagai bagian dari budaya yang memanfaatkan kearifan lokal.
8. Membangun wadah kemitraan dengan stake holder yang lain untuk bersama-sama mencari akar masalah dan menemukan solusi yang tepat dan diterima semua pihak.
9.  Membuat program-program kemitraan antara polisi dengan masyarakat maupun dengan stake holder lainnya.
Hal di atas memang harus dijabarkan dan dilakukan secara bertahap sehingga harapan  masyarakat terwujud. Penataan  SDMadalah kuncinya dan pemimpin sebagai penjurunya.

Smart managemet dan smart operation dimulai dari :
1. Sistem monitoring pemetaan dan berbagai bentuk pengawasan dengan cctv camera pada drone dsb yang termonitor pada back office sebagai operation room. Sistem monitiring ini  dapat dilihat secara real time. Dari sistem minitoring data ini dapat diambil sebagai bagian inputing data yang dapat digunakan untk menganilasa wilayah sesuai dg pengkategorianya.
2. Sistem informasi komunikasi dan laporan atau pengaduan dari masyarakat yang bersifat aduan atas gangguan pelanggaran kejahatan sampai dengan hal kontijensi. Sistem komunikasi ini dapat dibangun melalui berbagai media sebagai penghubungnya agar mudah diakses dan digunakan sesuai dengan kebutuhan. Dan tatkala yang berkaitan dengan stake holder lain polisi siber dapag menjembatani. Untuk permasalahan emergency dan kontijensi polisi siber dapat memberi solusi cepat. Dsb
3. Sistem reaksi cepat yang terintegrasi antara kepokisian, rumah sakit, ambulance, pemadam kebakaran, dan PLN merupakan bagian untk dapat bergerak secara terintegrasi dengan skala prioritas.
4. Patroli virtual dan aktual untk memberikan keamanan dan rasa aman bagi warga masyarakat. Dengan berbagai infornasi dan solusinya.
5. Pelayanan publik dukerjakan secara online dan aktual untuk keamanan, keselamatan, hukum, informasi, administrasi maupun untuk kemanusiaan.
6. Pengimplementasian program kepolisian pada birokrasi maupun pada masyarakat. Kegiatan ini akan tertata dan terkoneksi serta terkontrol dalam sistem online.

smart managenent bagi kepolisian siber menjadi keunggulan atas pemberdayaan IT sistem one stop service dan berbagai model quick response timenya. Smart management dan smart operation mampu algoritma dalam infografis, info statistik, info virtual untuk memprediksi, mengantisipasi dan memberi solusi secara prima, yang diimplementasikam dalam model Smart City untuk :
1. Mendukung SPBE ( Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik )
2. Implementasi harmoni antara : conventional policing, E Policing dan forensic policing
3. Mendukung cack office, aplication yang berbasis Ai dan net work dalam iot agar mampu menghasilkan algoritma
4. Terbangunnya smart living and smart mobility
5. Quick Response Time
6. Berbasis Big Data System
7. One Stop Service
8. Pelayanan berstandar Prima
9. Sinergitas dengan para pemangku kepentingan lainnya
10. Mendukung pingkatan kualitas hidup masyarakat.**

Lembah Someah 090523

Share
Leave a comment