Awal Tahun, BPS Umumkan Inflasi Sebesar 5,51 Persen

TRANSINDONESIA.co | Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, mengatakan mengawali hari kerja pertama di tahun 2023 ini inflasi sebesar 5,51 persen.

“Di hari kerja pertama ini, BPS mengumumkan beberapa indikator strategis. Ini merupakan komitmen BPS untuk terus menyajikan data statistik yang berkualitas dan tepat waktu. Indikator ini dapat dijadikan landasan bagi pemerintah dan masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan di tahun 2023 ini,” ujar Kepala BPS, Margo Yuwono mengawali Rilis BPS pertama di tahun 2023 (2/1).

Pada Desember 2022 terjadi inflasi 0,66 persen (month-to -month). Untuk inflasi tahun ke tahun (year-on-year), yaitu Desember 2022 ke Desember 2021, dan inflasi tahun kalender 2022 (year-to-date) terjadi inflasi sebesar 5,51 persen.

“Inflasi Desember ini merupakan inflasi musiman karena adanya peningkatan permintaan, di antaranya libur sekolah serta libur Natal dan Tahun Baru. Kalau kita lihat penyumbang inflasi di masing-masing tahun (2019 sampai 2022, red) kurang lebih memiliki pola yang sama,” ungkap Margo.

Penyumbang inflasi terbesar (month-to-month) berasal dari kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau  yang memiliki andil sebesar 0,40 persen. Sementara, komoditas penyumbang inflasi utama bulanan, yaitu beras (0,07 persen), tarif air minum PAM (0,07 persen), dan telur ayam ras (0,06 persen). Inflasi tahunan terbesar berasal dari kelompok Transportasi dengan andil inflasi 1,84 persen. Penyumbang utama inflasi tahunan, di antaranya dari komoditas bensin (1,15 persen), bahan bakar rumah tangga (0,30 persen), dan tarif angkutan udara (0,27 persen).[met]

Share
Leave a comment