Pasar Asia Merosot Sementara Krisis Ukraina Terus Bayangi Ekonomi Global

TRANSINDONESIA.co | Bursa saham di Asia dan Australia menunjukkan hasil beragam hari Rabu (2/3) sementara invasi Rusia terhadap Ukraina terus membayangi ekonomi global. Indeks acuan Nikkei Jepang turun 1,6 persen, sementara indeks Komposit Shanghai dan indeks TSEC di Taiwan sama-sama ditutup 0,1 persen lebih rendah.

Indeks KOSPI Korea Selatan ditutup 0,1 persen lebih tinggi. Pada perdagangan tengah hari, indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,9 persen, sedangkan Sensex Mumbai turun sedikit di atas dua persen.

Indeks acuan Australia S&P/ASX berakhir dengan kenaikan 0,2 persen.

Dalam perdagangan komoditas, emas dijual $1.943,50 per ounce, praktis tidak berubah. Pasar minyak terus meningkat, dengan minyak mentah AS dijual $109,97 per barel, naik 6,3 persen, sedangkan minyak mentah Brent yang menjadi acuan internasional juga naik 6,3 persen, dijual pada harga $111,65 per barel.

Mata uang Rusia, rubel, dijual 105,61 per satu dolar AS, turun 0,4 persen. Bursa Saham Rusia ditutup untuk hari ketiga berturut-turut karena sanksi-sanksi yang diberlakukan oleh negara-negara yang kian banyak jumlahnya sebagai tanggapan atas serangan Rusia terhadap Ukraina. Surat kabar daring Inggris The Independent menyatakan bank sentral Rusia akan mengizinkan sejumlah operasi yang sangat terbatas untuk pertama kalinya.

Dalam perdagangan berjangka, Dow Jones cenderung meningkat sedikit, sedangkan S&P 500 dan NASDAQ sama-sama naik sedikit.[voa]

Share
Leave a comment