Bencana Hidrometeorologi Rusak Puluhan Rumah di Cilacap dan Malang

TRANSINDONESIA.co |  Bencana hidrometeorologi basah berupa angin kencang masih dirasakan di beberapa wilayah pada akhir Januari hingga awal Februari 2022. Kali ini angin kencang merusak puluhan rumah warga di wilayah Cilacap, Jawa Tengah, dan Malang, Jawa Timur.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap melaporkan hujan lebat yang disertai angin kencang berlangsung pada Kamis (3/2/2022), sekitar pukul 16.30 WIB. Insiden dirasakan warga Desa Wanareja, Kecamatan Wanareja, dimana sejumlah rumah mengalami kerusakan.

“BPBD setempat tidak merinci tingkat kerusakan 24 rumah warga akibat angin kencang tersebut. Selain rumah rusak, fasilitas pendidikan berupa madrasah 1 unit juga terdampak peristiwa ini,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Jumat (4/2/2022).

Tidak ada laporan korban luka-luka atau pun mereka yang mengungsi pascakejadian. Merespons dampak angin kencang, BPBD bersama unsur kewilayahan lain membantu warga yang rumahnya terdampak angin kencang. Di samping itu, petugas BPBD memberikan bantuan logistik kepada warga.

Angin Kencang Malang

Sementara itu, kejadian yang sama juga menerjang dua desa di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. BPDB Kabupaten Malang melaporkan Desa Tirto Arum dan Banjar Arum yang warganya merasakan angin kencang bersamaan dengan hujan lebat pada Kamis (3/2/2022), pukul 15.30 WIB.

“Tercatat 33 KK terdampak yang rumahnya terdampak kejadian tersebut. Total rumah rusak sebanyak 30 unit dengan rincian rumah rusak ringan 21 unit dan rusak sedang 9 unit. Sedangkan pada fasilitas pendidikan, terdapat 3 unit yang terdampak. Peristiwa ini tidak mengakibatkan adanya korban luka atau pun pengungsian,” terang Muhari.

BPBD bersama TNI, Polri, warga dan aparat desa membantu dalam pembersihan material bangunan yang jatuh akibat angin kencang.

Melihat peringatan dini cuaca di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada esok hari, Sabtu (5/2/2022), wilayah tersebut masih berpeluang hujan lebat yang disertai petir atau kilat dan angin kencang. Selain waspada dan siap siaga terhadap potensi angin kencang, pemerintah daerah dan warga perlu mengantisipasi dan mencegah dampak bencana hidrometeorologi basah lainnya, seperti banjir, banjir bandang maupun tanah longsor. Bulan Februari ini merupakan puncak musim hujan sehingga membutuhkan upaya bersama agar masyarakat terhindar dari bahaya maupun memitigasi dampak yang lebih buruk akibat bencana.

Pada fenomena angin kencang yang terjadi bersamaan dengan hujan intensitas tinggi, pemerintah daerah maupun warga dapat melakukan upaya pemangkasan ranting pohon yang ada di sekitar rumah atau pun ruang publik, serta hindari berteduh di bawah pohon atau sekitar papan reklame.[nag]

Share
Leave a comment