Kekuatan dari Kelembutan

TRANSINDONESIA.CO – Di sebuah stasiun kereta api, seorang pria yang tengah dikuasai pengaruh minuman keras memasuki gerbong. Dengan gayanya yang menyebalkan, pria ini melakukan keonaran dan membuat takut penumpang-penumpang lainnya. Kebetulan, di dalam kereta itu pun ada seorang ahli bela diri yang sangat terlatih.

Dibenaknya sudah terbayang pukulan seperti apa yang bisa merobohkan si pemabuk. Dia hampir saja melayangkan pukulan saat pemabuk itu mulai mengganggu seorang ibu yang sedang menggendong bayi. Tiba-tiba, seorang tua yang kurus datang menghampiri si pemabuk. Orangtua itu menyapanya dengan hormat dan penuh kelembutan. Ketika si pemabuk menghardiknya, dia pun tetap tenang dan menjawabnya dengan lembut.

Hal yang mencengangkan, kemarahan lelaki pemabuk itu perlahan lahan mereda. Bahkan, di salah satu stasiun dia ikut turun bersama si kakek Saat kereta bergerak lagi, tampak dari jendela, lelaki pemabuk yang berbadan besar dan kekar duduk bersimpuh di samping lelaki tua yang bijak bestari itu.

Jika batu dibenturkan dengan batu lagi, niscaya salah satu atan keduanya akan terbelah. Akan tetapi, jika batu dibenturkan dengan tariah liat, niscaya batu itu akan menjadi lengket dan menyatu dengannya. Boleh jadi, inilah yang diungkap dalam Al-Quran, yaitu tentang bagaimana menaklukkan hati manusia. “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya, Allah yang lebih mengetahui tentang stapa yang tersesat dari jalan-Nya, dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl, 16:125)

Sejatinya, kelembutan itu bukan tanda kelemahan. Sebaliknya, kelembutan adalah tanda kekuatan. Sebuah bangunan bisa berdiri kokoh. hakikatnya karena direkat dengan kelembutan. Lihatlah bagaimana semen, batu bata, pasir, kayu, dan beton bisa dipersatukan dengan air. Ya air. Inilah makhluk ciptaan Allah Ta’ala yang sangat lembut akan tetapi memiliki kekuatan dahsyat yang tidak dimiliki makhluk Allah lainnya. Dengan kelembutannya, dia bisa mempersatukan benda-benda keras yang sebelumnya terpisah. Dengan kelembutannya, dia bisa menyesuaikan diri dengan tempat di mana dia berada, tanpa diwarnai akan tetapi mewarnai. Dengan kelembutannya, dia bisa dimanfaatkan siapapun yang membutuhkannya, baik itu manusia, hewan, maupun tumbuhan Maka, dengan kelembutannya itu, air menjadi sumber kehidupan yang multifungsi. Tiada kehidupan tanpa adanya air.

Namun, air pun bisa menghancurkan apa saja. Tidak ada satu kekuatan pun dengan izin Penciptanya yang bisa menahan kekuatan air. Luberan air bisa menenggelamkan sebuah pulau. Arus air bisa meluluhlantakan sebuah kota dalam waktu sekejap. Bara api, sebesar apapun, bisa hilang sirna karena siraman air. Besi dan baja sekuat apapun bisa berkarat dan hancur dengan air. Demikian pula batu karang yang keras bisa berlubang hanya oleh tetesan air. Oleh karena itu, kelembutan yang bergabung dengan konsistensi akan menjadi kekuatan yang teramat dahsyat.

Sumber : Buku Asmaul Husna Untuk Hidup Penuh Makna

KH. Abdullah Gymnastiar

Share
Leave a comment