KRASS Kembali Surati BPN Sumsel, Tuntaskan Reforma Agraria seperti Amanat Menteri BPN

TRANSINDONESIA.CO – Komite Reforma Agraria Sumatera Selatan (KRASS) kembali mendesak Kanwil ATR/BPN Sumsel untuk menuntaskan reformasi agraria yang terhenti akibat pandemi Covid-19. Kementrian ATR/BPN sebelumnya sudah memberi instruksi kepada Kanwil ATR/BPN Sumsel untuk menuntaskan reforma agraria paska tewasnya dua petani Pagar Batu, Lahat Sumsel bulan Maret 2020.

Desakan KRASS dilakukan melalui surat kedua pada 7 Juli 2020 setelah surat pertama bulan lalu belum ditanggapi Kanwil ATR Sumsel. “Kami mengingatkan bahwa Kanwil ATR/BPN Sumsel telah diberi amanat oleh Kementerian ATR/BPN untuk mengambil langkah konkret terkait penyelesaian reforma agraria di Pagar Batu-Lahat dan di tempat lainnya di Sumsel,” kata Dedek Chaniago, Sekjen KRASS dalam siaran pers yang diterima Trans Indonesia.

Menurut Dedek, konflik sosial terkait reforma agraria bukan isapan jempol belaka. Pada 21 Maret 2020, dua petani Pagar Batu Kabupaten Lahat tewas dan dua lainnya luka-luka ditangan security PT Artha Prigel. “Kasus ini berpotensi memunculkan konflik yang lebih besar maka munculah surat MENTERI ATR/BPN RI No.2/STAF.WM/SKP/3/2020 agar Kanwil ATR/BPN segera mengambil langkah reforma agraria,” jelas Dedek.

Namun hingga bulan Juli 2020, belum ada perkembangan dalam penuntasan reforma agraria di Sumsel. Isu pandemi Covid-19 semestinya tidak menjadi alibi oleh Kanwil ATR/BPN Sumsel.

“Maka pada 7 Juli 2020, KRASS kembali menyurati Kanwil ATR BPN Sumsel untuk segera mengambil langkah konkret reforma agraria. Surat kami yang pertama pada bulan Juni belum direspon,” beber Sekjen KRASS.

Menurut Dede terdapat 9 kasus di 7 Kabupaten yang mendesak pembahasan reforma agraria. Sembilan kasus tersebut antara lain Desa Pagar Batu-Lahat, Desa Sumber Mulya-Muba, Desa Jerambah Rengas-OKI, Tulung Seluang-OKI, Lebung Hitam-OKI, Riding-OKI, Tirtamulya-OKI, Marga Tani-OKI,  dan Desa Karang Mulya-Muara Enim.

“Kami khawatir, jika reforma agraria tak segera dituntaskan Kanwil ATR/BPN Sumsel, akan muncul banyak korban jiwa. Maka kami mengingatkan masalah reforma agraria ini untuk segera dituntaskan,” pungkas Dede Chaniago.[mm]

Share
Leave a comment