Giliran Serikat Pekerja dan Pelaut Pertamina Tolak Ahok
TRANSINDONESIA.CO – Setelah ditolak pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), giliran Serikat Pekerja Forum Komunikasi Pekerja & Pelaut Akif (SP FKPPA) Pertamina menolak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok duduk dikursi petinggi PT Pertamina (Persero).
Ketua Umum SP FKPPA Pertamina, Nur Hermawan menyatakan Pertamina merupakan salah satu BUMN yang dibanggakan masyarakat Indonesia dimana visi serta misi menjadi World Class Company.
Bukan sebuah keniscayaan, sehingga kebutuhan akan Sumber Daya Manusia sangat dibutuhkan agar dapat memastikan keberlangsungan bisnis perusahaan.
“Prinsip the right man on the right place selalu menjadi tolak ukur akan dibawa kemana perusahaan ini ke depannya,” kata Nur Hermawan dalam pernyataan sikap SP FKPPA Pertamina terkait is Ahok akan menduduki jabatan di Pertamina di Sekretariat SP FKPPA, Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/11/2019).
Sehubungan itu kata Nur Hermawan, ada baiknya penunjukan Dewan Direksi dan Komisaris wajib mempertimbangkan segala saran dan masukan oleh semua kalangan termasuk di dalamnya wadah serikat pekerja yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) yang telah diakui keberadaaan dan eksistensi sebagai mitra strategis dari perusahaan PT. Pertamina.
Adapun informasi dan pemberitaan yang akhir-akhir ini kami terima bahwasannya Kementerian BUMN memanggil Basuki Tjahaja Purnama yang rencananya akan ditempatkan menjadi salah satu pimpinan tertinggi di PT. Pertamina, merupakan kabar tidak baik.
Lebih lanjut dikatakannya, rekam jejak Basuki Tjahaja Purnama pernah menjalani masa hukuman atas Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No:1537/Pid.B/2016/PN.Jkt.Utr pada hari Selasa tanggal 09 Mei 2017 dan tidak memiliki pengalaman dalam mengelolah bisnis Energi khususnya Migas.
KLIK :Pekerja Pertamina Resmi Tolak Figur “Ahok” Tukang Gaduh
“Sehingga kehadiran Basuki Tjahaja Purnama merupakan titik awal kemunduran dari perusahaan yang kami banggakan ini,” kata Nur Hermawan.
Di samping itu katanya, perlu diketahui Basuki Tjahaja Purnama telah terdaftar juga menjadi salah satu anggota partai dimana kekhwatiran akan independensi dan Integritas sangat diragukan dan kami tenggarai sarat dengan kepentingan sehingga disaat mengambil keputusan akan bertentangan dengan prinsip Good Corporate Gorvenance (GCG).
“Jangan sampai ada kepentingan-kepentingan tertentu yang menggunakan dan menunggangi isu ini untuk menggerogoti serta melemahkan bisnis Pertamina. Kalian akan selalu berhadapan dengan kami SP FKPPA ketika melakukan hal tersebut,” ucap Nur Hermawan.
Dengan tegas Nur Hermawan menyatakan menolak Ahok diangkat menjadi petinggi di Pertamina.
“Kami yang tergabung dalam FSPPB menyatakan sikap menolak pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama untuk menjadi pimpinan tertinggi di perusahaan ini. Bilamana tidak digubris maka sebagai dukungan moral, kami akan melakukan renungan kreatif demi menjaga kedaulatan energi dan keberlangsungan bisnis perusahaan,” ungkapnya.[MET]