Kapal Karam Tewaskan 1 Orang di Pariaman

TRANSINDONESIA.CO – Kepolisian Resor Kota Pariaman, Sumatera Barat masih menyelidiki peristiwa kapal wisata pulau yang karam di lepas pantai Gandoriah yang terjadi Sabtu (26/10/2019) sekitar pukul 15.30 WIB.

“Kami belum menetapkan tersangka karena masih dalam proses penyelidikan,” kata Kapolres Pariaman AKBP Andry Kurniawan di Pariaman, Ahad (27/10/2019).

Ia mengatakan saat ini pihaknya telah memeriksa empat orang saksi dan akan dilanjutkan sejumlah saksi lainnya bahkan hingga kepada korban yang selamat.

Pihaknya juga akan meminta keterangan dari syahbandar serta dinas terkait yang bertanggung jawab atas pembinaan dan pengawasan kapal wisata.

“Namun saat ini kondisi korban masih trauma pascakejadian,” katanya.

Ia menyampaikan penyelidikan tersebut karena pihaknya menilai adanya kemungkinan faktor kelalaian pada peristiwa naas itu sehingga atas perbuatan pelaku kejadian itu masuk ke dalam ranah hukum.

“Apabila terbukti ada kelalaian atau kesengajaan maka sanksi dijatuhkan terhadap pelaku yaitu pidana penjara maksimal 10 tahun dan atau denda Rp1,5 miliar,” kata dia.

Sebelumnya seorang wisatawan asal Kota Bukittinggi tewas di pantai Gandoriah, Kota Pariaman saat menuju Pulau Angso Duo yang diduga akibat tingginya ombak serta kapal yang ditumpanginya bocor sehingga kapal yang ditumpangi karam.

“Yang tewas itu Masyirida (45) yang merupakan guru di SMPN 1 Palupuah,” kata Kepala SMPN 1 Palapuah Tambril di Pariaman, Sabtu yang merupakan salah satu korban yang selamat pada peristiwa naas saat dijumpai di RSUD Pariaman, Sabtu.

Ia mengatakan saat kapal baru mulai berlayar dia telah merasakan hempasan ombak yang kuat sehingga penumpang kapal basah oleh air laut.

“Saat itu kami telah meminta untuk kembali tapi pihak kapal tetap melanjutkan perjalanan,” ujar dia.[Antara]

Trans Global
Share