Zaman Orba DPRD Jabar Dipimpin Jenderal Tak Pernah Menampar ASN

TRANSINDONESIA.CO – Video viral aksi penamparan diduga dilakukan Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Taufik Hidayat terhadap bawahannya seorang ASN dilingkungan Sekretariat Dewan (Sekwan) disayang terjadi pada masa era reformasi yang seyogyanya tidak boleh terjadi.

“Jangan seperti itu. Kalau benar video tersebut sangat disayangkan terjadi di era reformasi saat ini,” kata Eman pensiunan ASN (Aparatur Sipil Negara) yang lama bertugas di Sekwan DPRD Jabar saat dihubungi Transindonesia.co, Ahad (6/10/2019).

Eman mengaku sangat prihatin atas tindakan pimpinan terhadap anakbuahnya dengan cara-cara kekerasan. Bahkan Eman menceritakan masa Orde Baru (Orba) saat ia bertugas di Sekwan masa kepemimpinan DPRD Jabar diketuai oleh Jenderal dari TNI tidak pernah ada yang melakukan penamparan terhadap ASN.

Justru, Eman yang pernah memarahi anakbuahnya malah dinasehati Ketua DPRD Jabar Mayor Jenderal (Purn) Suratman (1982-1992).

“Dulu waktu bertugas di Sekwan, saat ketua DPRD Jabar Mayor Jenderal Suratman, saya dinasehati ketika memarahi anakbuah dengan keras. Saya dipanggil Pak Suratman, Pak Eman jangan seperti itu marahi anak buah. Biasa aja pak,” kata Eman mengenang nasihat almarhum Suratman.

Dulu saja lanjut Eman yang pernah menjabat salah satu Kasubag di Sekwan DPRD Jabar, tidak pernah terjadi (penamparan). Padahal saat ia masih bertugas lima pimpinan DPRD Jabar semuanya berasal dari Jenderal.

“Kalau zaman Orba dulu mungkin dimaklumi. Tapi justru terbalik, di era baru dulu saya malah dinasehati Ketua DPRD Jabar saat memarahi anakbuah,” ucap Eman yang sejak tahun 2009 pensiun sebagai ASN.

Klarifikasi Humas DPRD Jabar

Sebagaimana diwartakan, Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat Yedi Sunardi mengklarifikasi informasi yang beredar terkait adanya dugaan kejadian penamparan kepada Kasubag Perlengkapan dan Pemeliharaan Sekretariat DPRD Jabar, Bambang Nugraha yang dilakukan Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat tidak seluruhnya benar.

“Mengenai isu atau kabar yang diberitakan, itu tidak terjadi seperti apa yang terjadi di lokasi,“ ucap Yedi dalam konferensi pers, yang dilangsungkan di Bandung, Sabtu (5/10/2019).

Yedi menambahkan, bahwa kedua belah pihak sudah melakukan pertemuan untuk menjelaskan permasalahan tersebut dan menilai kejadian tersebut bukan sebuah masalah yang serius.

Dalam kesempatan yang sama Bambang Nugraha menjelaskan, kronologi kejadian dugaan penamparan yang dilakukan kepada dirinya.

Menurut Bambang, kejadian tersebut terjadi saat pihaknya mengawasi perbaikan pagar gedung yang mengalami kerusakan usai aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Gedung DPRD Jabar pada 30 September 2019.

“Mungkin akibat kecapean dan lelah pada saat itu pak ketua spontan, akibatnya terjadi hal yang diluar dugaan,” katanya.

Namun Bambang membantah, atas adanya pencantuman informasi terkait surat pengunduran dirinya dari jabatan sebagai Kasubag Perlengkapan dan Pemeliharaan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

Bambang menegaskan, dirinya tidak pernah mengeluarkan pernyataan pengunduran diri ataupun membuat surat pengunduran dirinya sebagai ASN di Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat.

“Informasi tersebut butuh klarifikasi lebih lanjut, saya tidak pernah memberikan statemen apa-apa kepada media dimana pun terhadap hal tersebut,” ucapnya.

“Itu sumbernya dari mana ? Saya juga tidak tau dan itu tidak bisa dipertanggung jawabkan,” pungkasnya.

Sebelumnya beredar berita dan video yang memperlihatkan, dugaan penamparan terhadap ASN oleh Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat. Berita dan video tersebut tersebar, melalui pesan layanan singkat (WhatsApp).[RED/SFY]

Share
Leave a comment