Cetak Generasi Tak Tertandingi Teknologi, SMK Telkom Bandung Kirim Tiga Siswa Ke Jepang

TRANSINDONESIA.CO – Selain meningkatkan dan mengembangkan bakat kemampuan kratifitas dan inovasi teknologi, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Telkom Bandung fokus pada social skills siswa untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang tidak bisa digantikan oleh teknologi.

“Kami fokus mencetak generasi berkualitas dengan socials skills dan SDM. Sehingga generasi kualitas SDM ini lebih kratif dan inovatif bahkan tak bisa digantikan teknologi secanggih apapun. Ini cara menjaga negeri kita dari kerusakan dan pengaruh luar dengan menjaga generasi. Kami punya impian, lulusan SMK Telkom Bandung harus bisa meraih sukses dan semua menjadi lulusan doktor,” ungkap Kepala Sekolah SMK Telkom Bandung, DR.Daduk Merdika Mansur,ST,MM, pada pertemuan orangtua dan wali siswa di Gedung Pertemuan SMK Telkom Bandung, Jalan Radio Palasari Road, Citeureup, Dayeuhkolot, Kabubapaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (13/7/201).

Untuk benteng awal siswa, SMK Telkom Bandung tidak sebatas melaksanakan Mahaseru (Masa Adaptasi dan Pelatihan Siswa Baru), tetapi juga melaksanakan program unggulan yakni, Patriot (Pelatihan Integritas dan Orientasi Kedisiplinan) sebagai pembentukan mental, skills dan SDM selama delapan bulan ke depan.

“Setelah Mahaseru dilanjutkan dengan Patriot sebagai pembentukan mental dan SDM selama delapan bulan bagi seluruh siswa baru. Inilah social skills dari anak, diutamakan penggemblengan untuk mandiri. Ini yang sedang kami persiapkan untuk membuat pondasi negeri dengan skills dan SDM dari SMK Telkom Bandung,” kata Daduk Merdika.

Program Mandiri ke Jepang

Untuk mengembangkan kemampuan teknologi, skills dan SDM serta kelanjutan siswa setelah lulus, SMK Telkom Bandung memulai program mandiri melanjutkan study ke luar negeri.

Daduk Merdika menyatakan mulai tahun 2019 ini program study mandiri untuk melanjutkan study ke luar negeri seperti, ke Jepang dan Turki.

“Program mandiri ke Turki, kita link kan ke universitas atau perguruan tinggi yang dikehendaki alumni SMK Telkom Bandung untuk langsung kuliah dengan biaya sendiri. Kita hanya memfasilitasi informasi yang dibutuhkan dan bimbingan jarak jauh bila dibutuhkan baik siswa maupun orangtua siswa,” terangnya.

Sebelumnya kepada Transindonesia.co, Daduk Merdika mengungkapkan keseriusan program study mandiri ke Jepang dibuktikan dengan persiapan keberangkatan gelombang pertama pada Oktober 2019 mendatang, diikuti tiga alumni SMK Telkom Bandung lulusan 2019.

KLIK : “Patriot” SMK Telkom Bandung Bangun Mental Juara Pelajar

Ketiga alumni yang akan berangkat pada gelombang pertama ke Negeri Sakura tersebut, Faiz, Amar dan Yapi. Ketiganya saat ini tengah di krantina untuk belajar bahasa Jepang di Antapani, Kota Bandung.

“Progran study mandiri ke Jepang juga sepenuhnya biaya sendiri. Setelah mereka selesai menjalani karantina bahasa, Insya Allah pada Oktober nanti ketiganya berangkat ke Jepang,” kata Daduk Merdika.

Setibanya di Jepang sambungnya, ketiga alumni akan ditampung kolega SMK Telkom Bandung untuk bekerja secara part time guna membiayai study bahkan hidup mereka selama kuliah di Jepang.

Trans Global

“Penghasilan dari bekerja part time itulah untuk biaya study mereka selama di Jepang. Dengan kemandirian itu pula kita harapkan akan tercetak generasi yang memiliki skills dan SDM handal,” ucapnya.

Kepala Sekolah SMK Telkom Bandung Daduk Merdika Mansur (kedua dari kanan) didampingi Kepala Asrama SMK Telkom Bandung Yoga Pratama (kanan) pada acara “Sosialisasi Program Sekolah Kepada Orangtua dan Wali Siswa Kelas X SMK Telkom Bandung TA 2019/2020”, di SMK Telkom Bandung, Jalan Radio Palasari Road, Citeureup, Dayeuhkolot, Kabubapaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (13/7/201).[Transindonesia.co/HSB
Asrama “Rumah Prestasi” Patriot

Banyaknya siswa berasal dari luar Bandung yang setiap tahun terus bertambah, seperti dari Papua, Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan daerah lainnya, SMK Telkom Bandung menyediakan fasilitas berupa arsama.

Asrama yang dikelola guru-guru itu untuk terus dapat membimbing dan memberikan perhatian khusus menunjang proses belajar mengajar terutama mental anak di usia pencarian jati diri dengan tumbuh kembangnya perlu perhatian semua pihak agar menjadi pelajar yang aktif dan kreatif serta inovatif, tdak saja dalam bidang teknologi tapi juga keagamaan dan sosial lainnya.

“Terlebih tanggungjawab anak dalam belajar. Ini sangat penting bagi sekolah untuk mendukung proses belajar dan mengajar di SMK Telkom Bandung. Siswa banyak berasal dari luar Bandung, perlu dukungan tidak saja proses belajarnya tapi juga mental siswa perlu mendapat perhatian dan pantauan agar mereka tidak melenceng dari tugas belajarnya,” kata Kepala Asrama  SMK Telkom Bandung, Yoga Pratama,M.Pd, yang memimpin langsung acara “Sosialisasi Program Sekolah Kepada Orangtua dan Wali Siswa Kelas X SMK Telkom Bandung TA 2019/2020”.

Menurutnya, eksprimen Asrama Patriot dengan pembinaan 24 jam berawal dari satu asrama dan setiap tahun terus bertambah.

KLIK : SMK Telkom Bandung Gelar Pameran Karya Teknologi Industry 4.0 di Bandung Creative Hub

“Kami terus mengevaluasi asrama, dan kini berkembang menjadi lima asrama yang satunya khusus asrama putri. Tiap asrama ditempatkan guru pembina dan dibantu kakak asuh dari siswa yang lebih senior untuk membimbing para siswa,” ungkap Yoga Pratama.

Asrama Patriot kata Yoga Pratama, selain bimbingan belajar juga mengasah kemampuan siswa terutama menggembleng mental agar menjadi siswa yang mandiri dan berpilaku positif baik saat mengikuti proses belajar mengajar maupun pergaulan di lingkungan.

Yoga Pratama tak memungkiri masih ada beberapa siswa berprilaku yang masih kurang dari harapan namun hal itu tidak bertahan lama dan dapat diatasi.

“Meskipun berbagai cara terbaik kami lakukan, masih terdapat satu atau dua siswa yang tidak mengindahkan aturan asrama. Insya Allah semua dapat tertangani dengan baik, dan bagi siswa yang tidak patuh dengan sendirinya tereleminasi seperti, pindah sekolah atau kami pulangkan kepada orangtuanya,” terangnya.

Yoga Pratama mengatakan dari eksprimen asrama “Rumah Prestasi” terbukti gemilang dengan hasil Nilai Ebtanas Murni (NEM) pada Ujian Nasional (UN) 2019, SMK Telkom Bandung ranking pertama UN tertinggi se Kabupaten Bandung yang diraih siswa ‘mondok’ di Asrama Patriot.

“Asrama merupakan rumah prestasi, tidak ada tekanan fisik apapun. Bukan sekedar tempat ngumpul tapi kulturnya untuk prestasi dan mandiri, sehingga pendewasaan anak dapat berlangsung dengan baik. Bisa mengatasi permasalahannya sendiri walau jauh dari orangtua. Terbukti, pada tahun ini SMK Telkom Bandung mendapat prestasi peringkat tertinggi NEM se-Kabupaten Bandung oleh siswa yang tinggal di Asrama Patriot,” ucap Yoga Pratama.[HSB]

Share