Gardi Gazarin: Polri dan BIN Harus Lebih Intensif Kawal Kamtibmas Pesta Demokrasi 2019

Sekarang ini masyarakat kita semua sudah melek politik, bahkan informasi tidak saja cepat di dapat tetapi juga bisa dibuat simpang siur hingga informasi tersebut menjadi kebablasan atau hoax

Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO | JAKARTA – Seiring tahapan proses kampanye Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) yang terus berkembang secara dinamis harus dikelola dengan penegakkan hukum yang baik dan sesuai perundang-undangan maupun hukum yang berlaku.

Bila hal itu tidak ditangani secara profesional, dikhawatirkan akan munculnya situasi yang dapat merusak atau terganggunya keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) sehingga menimbulkan permasalahan-permasalahan baru pada proses atau tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

“Perkembangan tahun politik ini secara dinamis tentu bukan persoalan bila mengedepankan Kamtibmas. Yang masalah bila Kamtibmas tidak dikawal dengan baik, maka dapat merusak kelancaran tahapan Pemilu berikutnya. Bahkan yang sangat kita khawatirkan terjadinya perpecahan pada anak bangsa,” kata Ketua Presidium Indonesia Cinta Kamtibmas (ICK), Gardi Gazarin kepada wartawan di Jakarta, Kamis 4 Oktober 2018.

Karena itu kata Gardi Gazarin, ICK ikut mendorong Polri, TNI, BIN (Badan Intelijen Negara), dan instansi pemerintahan maupun elemen masyarakat untuk menjaga Kamtibmas demi suksesnya Pemilu serentak ini.

“Sekarang ini masyarakat kita semua sudah melek politik, bahkan informasi tidak saja cepat di dapat tetapi juga bisa dibuat simpang siur hingga informasi tersebut menjadi kebablasan atau hoax. Disinilah, peran Polri, TNI, Intelijen dan semua elemen untuk memberikan informasi sepenuhnya benar dan tidak mengganggu Kamtibmas,” ungkap Gardi Gazarin.

Baru saja kita saksikan bersama, sebagaimana pengakuan aktivis peremuan Ratna Sarupaet menyatakan dia telah melakukan pembohongan tidak saja pada masyarakat awam tetapi juga kepada calon presiden dan wakil presiden.

“Ini luar biasa, bila tidak cepat ditangani bisa menimbulkan gesekan sesama anak bangsa. Untungnya, Ratna Sarumpaet cepat menyadari apa yang dilakukannya hingga situasi sempat memanas dapat tenang kembali,” kata Gardi Gzarin.

Meski semua sudah terjadi dan sempat membuat kegaduhan khususnya di sosial media, Gardi Gazarin menyatakan, hal ini cepat berakhir karena pro-aktifnya Polri dan BIN untuk mengungkap pelaku pemukulan sebagaimana yang dikatakan Ratna Sarumpaet sebelum pengakuannya bahwa apa yang dikatakannya adalah hoax.

“Ini berkat kerja Polri dan BIN yang cepat tanggap untuk mengantisipasi terjadinya gangguan Kamtibmas dengan berupaya mencari pelaku pemukulan terhadap Ratna Sarumpaet. Tapi data dan bukti yang didapat Polri akhirnya membut Ratna Sarumpaet mengakui dirinya berbohong atas kejadian yang menimpa dirinya,” kata mantan Ketua Forum Wartawan Polri (FWP) ini.

Untuk itu kata Gardi Gazarin, ICK mengimbau masyarakat untuk tidak membuat kekacauan terutama pada proses Pemilu 2019 yang dapat berakibat terganggunya Kamtibmas.

“Mari kita jaga bersama Kamtibmas, khususnya Polri dan BIN harus lebih mengintensifkan mengawal Kamtibmas pada pesta demokrasi 2019 agar semua kehidupan di lingkungan masyarakat tetap berjalan baik dan proses Pemilu juga berlangsung damai dan aman,” imbaunya.[COK/TRS]

Share
Leave a comment